Bagaimana Membunuh Rasa Bosan


Setelah sekian lama sering mengalami kebosanan hingga kini belum juga ku temukan jawabnya. Bagaimana membunuh rasa bosan atau setidaknya menyingkirkannya dari pikiran. Menjadi bosan tentu sangatlah menyiksa. Ingin rasanya berontak, tetapi raga bak terjebak dalam jerat kebosanan yang sulit ditembus nalar. Mungkin ada baiknya kita menelaah terlebih dahulu hakikat dari rasa bosan itu sendiri. Analisis sederhana cukuplah.

"Bosan! Mungkin itu sifatmu...(Nike Ardila)"

Kebosanan senantiasa hadir di tengah rutinitas yang monoton dan tidak disukai, bekerja misalnya. Rasa bosan bisa muncul tatkala mengerjakan sesuatu terus-menerus tanpa adanya variasi atau improvisasi berarti. Namun, adanya rasa suka atau minat dapat mengurangi probabilitas menjadi bosan. Intinya selalu cintai apa yang anda kerjakan (love what you do, do what you love). Maka dari itu, hati-hati dalam memilih karir, jangan sampai terperangkap dalam kebosanan selama bekerja.

Kebosanan bisa hinggap saat diri kita berada di tempat yang kurang disukai dalam waktu yang lama, apalagi jika kita tidak melakukan kegiatan apapun. Cara meminimalisasi rasa bosan tentu dengan cara melakukan aktivitas yang menyenangkan. Pesan moralnya selalu lakukan hal menyenangkan kapan saja di mana saja (do fun things anytime anywhere) sebelum atau tatkala kebosanan melanda.

Kurangnya interaksi antarindividu bisa menjadi penyebab utama timbulnya rasa bosan. Menghabiskan waktu dengan seseorang atau banyak orang tanpa adanya komunikasi atau aktivitas kolektif dapat dibilang membosankan. Misalnya, ketika menghabiskan waktu dengan orang pendiam. Apabila terjebak dalam situasi seperti ini, jadilah orang yang aktif (be talkative) untuk mengusir rasa bosan. Mulailah pembicaraan dengan topik yang menarik atau ajukan pertanyaan yang merangsang minat. Walaupun terasa canggung, mau tidak mau harus dilakukan karena kalau tidak, bisa-bisa kita yang dicap sebagai orang yang membosankan. Jangan terlalu banyak bicara yang tak penting juga, apalagi curcol berlebihan dengan orang yang belum akrab.

Apabila sedang sendiri, mulailah perbincangan jarak jauh dengan menggunakan perangkat komunikasi yang ada. Beraneka ragam media tersedia di era digital seperti sekarang. Ini memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan teman kita yang berada di tempat yang lain. Adanya koneksi jaringan yang memadai menjadi syarat mutlak. So, stay connected!
Mengikuti kegiatan pembelajaran atau pelatihan di mana pembicara kurang menjalin interaksi dengan peserta juga membosankan. Semua orang pasti pernah mengalaminya di bangku sekolah, kuliah atau balai latihan kerja. Komunikasi satu arah merupakan penyebab utamanya. Biasanya kita cenderung memulai interaksi lain, misalnya obrolan dengan teman yang duduk di samping atau memulai obrolan lewat gawai. Itu merupakan salah satu cara klasik untuk menghilangkan rasa bosan, namun hal tersebut dapat berujung pada hal memalukan kalau sampai ditegur oleh pembicara. Oleh karena itu, jika merasa bosan cobalah dengan membangun interaksi dengan pembicara dengan mengajukan pembicaraan (hindari interaksi lain di luar itu). Apabila itu tidak berhasil, coba kaitkan materi dengan minat kita. Menghubungkan minat dengan materi yang disampaikan pengajar atau membangun interaksi dengan pengajar (engaged in class) bisa mengurangi rasa bosan.

Demikian analisis singkat tentang prinsip-prinsip umum dalam membunuh rasa bosan. Hal yang sebenarnya sederhana dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tentu menyenangkan bukan apabila rasa bosan bisa sirna atau setidaknya bisa dikontrol. Sayonara!

Posting Komentar

0 Komentar