Urban Economics: Pertumbuhan Kota

Suatu kota mengalami pertumbuhan, apabila mengalami peningkatan gaji rata-rata (average wage) atau pendapatan per kapita dan peningkatan jumlah tenaga kerja. Ada dua opsi yang menunjukkan pertumbuhan tersebut, yaitu:

  1. jumlah tenaga kerja tetap, PDRB meningkat
  2. jumlah tenaga kerja meningkat, PDRB meningkat lebih tinggi

Pertumbuhan kota bersumber pada beberapa aspek, yang meliputi:

  1. Capital deepening, yaitu peningkatan jumlah kapital per tenaga kerja. Kapital di sini dapat pula berupa public capital (barang publik, seperti jalan raya, jembatan, dan lain-lain).
  2. Human capital, berupa knowledge, skill, dan kesehatan. Semua itu diperoleh melalui proses pendidikan dan pengalaman.
  3. Technological progress, ini terkait dengan inovasi dan ide-ide yang membuat suatu kota bisa tumbuh lebih pesat.
  4. Aglomerasi ekonomi, kedekatan secara fisik antarindustri dapat meningkatkan produktivitas di suatu kota.

Jika ada dua kota yang hampir sama dan salah satu kota memiliki utilitas yang lebih tinggi (tingkat pendapatan yang berbeda), maka dapat diasumsikan kota tersebut lebih inovatif. Orang-orang cenderung akan pindah ke kota yang lebih inovatif. Perpindahan ini baru berhenti saat utilitas kedua kota sama, sebagai konsekuensinya jumlah penduduk kota yang lebih inovatif akan bertambah.

Pertumbuhan tenaga kerja di suatu kota tergantung pada sektor apa yang berkembang. Proses ini terdiri dari dua tahap, yaitu:

  1. city forming, aktivitas yang membentuk kota
  2. city filling, aktivitas pengisian kota (multiplier city employment)

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, pertumbuhan kota juga ditandai dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang bekerja di kota tersebut. Ada beberapa faktor mempengaruhi permintaan tenaga kerja, antara lain:

  1. permintaan ekspor
  2. peningkatan produktivitas tenaga kerja
  3. pajak bisnis
  4. industrial public services
  5. land-use policy

Lalu, adapun beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran tenaga kerja. Faktor-faktor tersebut menentukan pilihan seorang individu untuk masuk ke dalam angkatan kerja atau tidak, antara lain:

  1. besarnya upah (opportunity cost tidak masuk angkatan kerja)
  2. kekayaan (wealth)
  3. preferensi sektor pekerjaan dan jam kerja

Di negara maju, penawaran tenaga kerja juga dipengaruhi faktor kenyamanan, residential tax, dan residential public services.

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Sangat membantu.semoga semakin banyak materi ekonomi yang di posting.
    Thx
    :D

    BalasHapus
  2. Terima kasih banyak telah meluangkan waktu berkunjung ke blog saya. Semoga ke depannya saya dapat menulis posting lebih banyak lagi tentang ilmu ekonomi.

    BalasHapus