Menulis Ekonomi ala Gregory Mankiw

Courtesy: Mankiw's blog
Berikut ini merupakan artikel yang saya sadur dari blog Mankiw, profesor ilmu ekonomi Harvard yang namanya tak asing lagi di telinga mahasiswa FEUI. Ia bercerita dahulu saat menjadi ketua CEA, ia pernah memberikan pedoman penulisan Laporan Ekonomi Presiden untuk stafnya. Menurut sang profesor, pedoman ini merupakan aturan yang bagus, khususnya bagi tulisan ekonom yang ditujukan bagi khalayak umum. Menurut saya, pedoman ini juga penting agar masyarakat awam yang tidak tahu-menahu soal ekonomi bisa memahami tulisan ekonomi. Maka dari itu, pedoman ini patut pula dikuasai mahasiswa ekonomi yang ingin memberikan penjelasan ekonomi dari isu nasional yang sedang hangat, subsidi BBM, supaya masyarakat dan mahasiswa non-ekonomi tidak salah kaprah.

Pedoman Penulisan Ekonomi

  1. Tetap fokus. Ingat poin-poin penting yang perlu diingat pembaca. Materi yang tidak relevan dengan poin tersebut sebaiknya dihilangkan.
  2. Gunakan kalimat-kalimat yang pendek. Kata-kata yang pendek lebih baik daripada kata-kata yang panjang. Monosyllabic words are best (tetapi dalam kosakata Bahasa Indonesia kita jarang sekali menemukan kata-kata bersuku kata tunggal).
  3. Kalimat pasif dihindari oleh penulis yang baik. (Sedikit aneh, dosen penulisan ilmiah saya berpendapat bahwa kalimat pasif adalah bentuk formal dalam penulisan ilmiah.)
  4. Pernyataan positif lebih persuasif daripada pernyataan normatif.
  5. Gunakan kata keterangan secara .sparing
  6. Hindari jargon. Misalnya saja, kata-kata yang jarang anda temui di surat kabar.
  7. Jangan sembarangan membuat akronim (singkatan).
  8. Hindari kata-kata yang tidak penting. Sebagai contoh, banyak kasus di mana penulis mengganti: "in order to" menjadi "to" "whether or not"; menjadi "whether" "is equal to" menjadi "equals".
  9. Hindari penggunaan "of course", "clearly" dan "obviously". Clearly, jika sesuatu itu obvious, fakta tersebut, of course akan jelas dengan sendirinya.
  10. Penggunaan kata "very" (sangat) sangat sering menjadi sangat tidak penting.
  11. Usahakan tulisan anda self-contained (inilah hal yang menurut saya paling sulit). Terlalu sering merujuk pada tulisan lain atau sumber yang telah ada sebelumnya atau akan terbit setelahnya, dapat mengganggu.
  12. Tambahkan detail dan disgresi di footnotes. Kemudian hapus footnotes tersebut.
  13. Metafora grafis, anekdot menarik, atau fakta yang menghentak itu lebih bermakna daripada ribuan artikel di jurnal Econometrica.
  14. Tulis secara personal. Ingat pembaca bagaimana ilmu ekonomi mempengaruhi hidup mereka.
  15. Ingat selalu dua aturan dasar penggunaan istilah ekonomi. "Long run" (tanpa strip) itu kata benda. "Long-run" (dengan strip) itu kata sifat. Sama halnya dengan "short(-)run."
  16. "Saving" (tanpa s) adalah variabel flow. “Savings” (dengan s) adalah variabel stock.
  17. Beli buku Strunk and White’s Elements of Style, dan juga William Zinsser’s On Writing Well. Baca berulang kali.
  18. Usahakan untuk tetap simpel. Pikirkan pembaca anda adalah teman kosan anda dari jurusan Sastra Jawa, Fisika, atau Ilmu Keperawatan. Asumsikan mereka tak pernah mendapat mata kuliah ilmu ekonomi, or if he did, he used the wrong textbook (mungkin bukan buku Mankiw yang mereka pakai, lol).

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Nice review, I also like read Prof. Mankiw's blog and have read ur review before on the source. Pleased to meet you kak, I'm Yuki, newbie at ESP,FEB UNPAD :D

    BalasHapus
  2. Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca tulisan di blog saya :)
    Salam kenal, Budiono.

    BalasHapus