tag:blogger.com,1999:blog-90019457143877238522024-02-06T19:18:15.525-08:00EconochemistThe econochemist blog, more than economics.Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.comBlogger51125tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-76145366226188452122018-12-18T07:23:00.002-08:002018-12-18T07:25:03.104-08:00Announcement / Pengumuman<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Thank you for being a kind supporter and a loyal reader of the Econochemist blog. However, this blog will not be updated for unspecified time since the writer has been focusing on the new blog #BudionoJournal (<a href="http://www.budionojournal.com/">www.budionojournal.com</a>). </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Some of the articles from this blog will be taken out and republished on <a href="http://www.budionojournal.com/" target="_blank">#BudionoJournal</a>. So please visit the blog and subscribe so that you will not miss the latest articles. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<i>Terima kasih telah menjadi pendukung yang baik dan pembaca yang loyal blog Econochemist. Namun, blog ini tidak akan diperbarui selama jangka waktu yang tidak ditentukan karena penulis sedang berfokus pada blog barunya #BudionoJournal (<a href="http://www.budionojournal.com/">www.budionojournal.com</a>). </i></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<i><br /></i></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<i>Beberapa artikel di blog ini akan dihilangkan dan dipublikasikan ulang di <a href="http://www.budionojournal.com/" target="_blank">#BudionoJournal</a>. Jadi silakan berkunjung ke blog tersebut dan berlangganan sehingga anda tidak akan ketinggalan artikel-artikel terbaru. </i></div>
Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-84808947201143804432015-07-05T22:39:00.001-07:002015-07-05T22:39:59.150-07:00Perlukah Galau akan Jodoh?<p dir="ltr">Jika bertanya pada saya, pasti jawabannya tidak. Untuk apa? Hanya membuang waktu dan pikiran. Bukan berarti saya tidak ingin menikah. Semua orang pasti ingin menikah. Akan tetapi, meraung-raung meratapi nasib terus mempertanyakan kapan datangnya jodoh, siapa dirinya, seperti apa rupanya dan lain sebagainya tentu saja hal yang sia-sia. </p>
<p dir="ltr">Coba pikirkan lagi, apakah dengan bergalau ria jodoh akan seketika muncul di hadapan kalian? Ataukah bergalau membuat Tuhan mengasihani kita dan akhirnya pertemuan dengan jodoh pujaan hati pun dipercepat. Tentu tidak. Uhh! Betapa konyolnya menggalau. </p>
<p dir="ltr">Bagi umat Islam yang senantiasa berpegang teguh pada Alquran, jelas sudah bahwa manusia (bahkan setiap makhluk) diciptakan berpasang-pasangan. Jika memang yakin dan percaya akan kebesaran Tuhan serta senantiasa bersyukur atas segala karunianya, tentu galau akan kisah cinta tak ada gunanya. Sudah seharusnya kita menyakini kebenaran firman Allah dalam Alquran bahwasanya manusia diciptakan berpasang-pasangan. Apabila galau, berarti kita meragukan kebenaran firman tersebut. Maka dari itu tidak sepantasnya tenggelam dalam kegalauan diri. </p>
<p dir="ltr">Biasanya kegalauan muncul tatkala berada dalam kesendirian yang terlalu lama atau tidak adanya kegiatan yang mengisi pikiran dengan hal-hal positif. Kebanyakan bengong dan melamun jadi pemicu galau yang utama. Hilangkan kekosongan pikiran dengan senantiasa mengisi hari dengan beragam kegiatan positif. Misalnya, dengan meningkatkan ibadah seperti salat, mengaji, berdzikir dan lain-lain. Bisa juga dengan berinteraksi dengan individu lain, usahakan hindari interaksi dengan sesama jomblo (teman yang belum punya pasangan) karena hal ini malah dapat menyebabkan dua individu berbagi kegalauan. Kegiatan positif lainnya bisa dengan menekuni minat dan hobi yang akan mengalihkan perhatian kita dari segala kegalauan. Menjadi seorang pekerja keras juga bisa menjadi obat mujarab guna menangkal kegalauan. Niscaya kesibukan akan mengalihkan pikiran dari hal-hal tentang jodoh. </p>
Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-64056935090836930922015-06-21T07:24:00.003-07:002015-06-24T06:40:56.660-07:00Bagaimana Membunuh Rasa Bosan<div dir="ltr">
<br />
Setelah sekian lama sering mengalami kebosanan hingga kini belum juga ku temukan jawabnya. Bagaimana membunuh rasa bosan atau setidaknya menyingkirkannya dari pikiran. Menjadi bosan tentu sangatlah menyiksa. Ingin rasanya berontak, tetapi raga bak terjebak dalam jerat kebosanan yang sulit ditembus nalar. Mungkin ada baiknya kita menelaah terlebih dahulu hakikat dari rasa bosan itu sendiri. Analisis sederhana cukuplah.</div>
<div dir="ltr">
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Bosan! Mungkin itu sifatmu...(Nike Ardila)" </blockquote>
</div>
<div dir="ltr">
<br />
Kebosanan senantiasa hadir di tengah rutinitas yang monoton dan tidak disukai, bekerja misalnya. Rasa bosan bisa muncul tatkala mengerjakan sesuatu terus-menerus tanpa adanya variasi atau improvisasi berarti. Namun, adanya rasa suka atau minat dapat mengurangi probabilitas menjadi bosan. Intinya selalu cintai apa yang anda kerjakan (<i>love what you do, do what </i><i>you love). </i>Maka dari itu, hati-hati dalam memilih karir, jangan sampai terperangkap dalam kebosanan selama bekerja.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Kebosanan bisa hinggap saat diri kita berada di tempat yang kurang disukai dalam waktu yang lama, apalagi jika kita tidak melakukan kegiatan apapun. Cara meminimalisasi rasa bosan tentu dengan cara melakukan aktivitas yang menyenangkan. Pesan moralnya selalu lakukan hal menyenangkan kapan saja di mana saja (<i>do fun things anytime anywhere</i>) sebelum atau tatkala kebosanan melanda.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Kurangnya interaksi antarindividu bisa menjadi penyebab utama timbulnya rasa bosan. Menghabiskan waktu dengan seseorang atau banyak orang tanpa adanya komunikasi atau aktivitas kolektif dapat dibilang membosankan. Misalnya, ketika menghabiskan waktu dengan orang pendiam. Apabila terjebak dalam situasi seperti ini, jadilah orang yang aktif (<i>be talkative</i>) untuk mengusir rasa bosan. Mulailah pembicaraan dengan topik yang menarik atau ajukan pertanyaan yang merangsang minat. Walaupun terasa canggung, mau tidak mau harus dilakukan karena kalau tidak, bisa-bisa kita yang dicap sebagai orang yang membosankan. Jangan terlalu banyak bicara yang tak penting juga, apalagi <i>curcol</i> berlebihan dengan orang yang belum akrab.<br />
<br />
Apabila sedang sendiri, mulailah perbincangan jarak jauh dengan menggunakan perangkat komunikasi yang ada. Beraneka ragam media tersedia di era digital seperti sekarang. Ini memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan teman kita yang berada di tempat yang lain. Adanya koneksi jaringan yang memadai menjadi syarat mutlak. <i>So, stay connected!</i><br />
</div>
<div dir="ltr">
Mengikuti kegiatan pembelajaran atau pelatihan di mana pembicara kurang menjalin interaksi dengan peserta juga membosankan. Semua orang pasti pernah mengalaminya di bangku sekolah, kuliah atau balai latihan kerja. Komunikasi satu arah merupakan penyebab utamanya. Biasanya kita cenderung memulai interaksi lain, misalnya obrolan dengan teman yang duduk di samping atau memulai obrolan lewat gawai. Itu merupakan salah satu cara klasik untuk menghilangkan rasa bosan, namun hal tersebut dapat berujung pada hal memalukan kalau sampai ditegur oleh pembicara. Oleh karena itu, jika merasa bosan cobalah dengan membangun interaksi dengan pembicara dengan mengajukan pembicaraan (hindari interaksi lain di luar itu). Apabila itu tidak berhasil, coba kaitkan materi dengan minat kita. Menghubungkan minat dengan materi yang disampaikan pengajar atau membangun interaksi dengan pengajar (<i>engaged in class</i>) bisa mengurangi rasa bosan.<br />
<br />
Demikian analisis singkat tentang prinsip-prinsip umum dalam membunuh rasa bosan. Hal yang sebenarnya sederhana dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tentu menyenangkan bukan apabila rasa bosan bisa sirna atau setidaknya bisa dikontrol. <i>Sayonara!</i></div>
Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-21360777000119953972015-04-13T01:38:00.000-07:002015-07-27T19:16:47.496-07:00Ubah Paradigma Bekerja<p dir="ltr">Seseorang kerap terjebak dalam pekerjaan yang sebenarnya kurang atau bahkan tidak disukai sama sekali. Bekerja dilakukan semata-mata dilakukan hanya untuk membebaskan diri dari belenggu pengangguran beserta stigma negatif yang mengelilinginya. Ada pula kaitannya dengan gengsi dan gaya hidup. Hal ini menciptakan paradigma bekerja sebagai sesuatu yang memang harus dilakukan walaupun tidak kita sukai untuk mendapatkan penghasilan agar dapat melakukan apa yang kita sukai. </p>
<p dir="ltr">Tidak ada yang salah dengan paradigma seperti itu, apalagi bagi individu yang cenderung menerima keadaan. Namun, tak sedikit yang akhirnya menyadari bahwa ini adalah paradigma yang salah. Individu tersebut cenderung memandang pekerjaan yang mereka geluti tak ubahnya seperti kerja rodi yang dilakukan dengan penuh keterpaksaan. Cukup ekstrem memang, namun apa dikata tekanan kerja yang berat ditambah kurangnya <i>chemistry</i> dengan pekerjaan membuat batin berkecamuk. Hasrat untuk keluar (<i>resign</i>) pun meledak-ledak. </p>
<p dir="ltr">Pepatah Jawa mengatakan <i>witing tresna jalaran saka kulina</i>. Lama-lama akan cinta karena sering berjumpa. Mungkin dalam pekerjaan hal ini tidak berlaku. Yang ada malah akan semakin muak apalagi jikalau banyak aspek negatif dalam pekerjaan tersebut. Misalnya atasan yang galak dan mau menang sendiri atau sulit beradaptasi dengan lingkungan kerja, ditambah kurangnya apresiasi. <i>Talak tiga</i> bisa menjadi solusi dalam keadaan buruk seperti itu. </p>
<p dir="ltr">Uraian di atas menegaskan bahwa prinsip bekerja adalah melakukan sesuatu yang tidak disukai agar dapat melakukan hal yang disukai sudah tidak dapat dipertahankan. Alih alih, dapat memberikan dampak buruk bagi psikologis pegawai. Keseimbangan antara kerja dan hobi serta pergaulan bisa saja membuat pegawai dapat bertahan. Namun, bagi individu yang memiliki pendirian kuat tidak mungkin lagi kompromi dengan kondisi seperti itu. </p>
<p dir="ltr">Mungkin inilah saatnya untuk mengubah paradigma kerja. Paradigma baru perlu menekankan bahwa pekerjaan haruslah berawal dari sesuatu yang kita sukai atau minati. Jangan sampai penandatanganan kontrak bagaikan akad nikah <i>kawin paksa</i>. Maka dari itu, sebelum melamar pekerjaan  sebaiknya tanyakan kembali ke lubuk hati yang paling dalam apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan minat? Jika ya, yakinkan diri untuk melamarnya. Jika tidak, sebaiknya tidak dan coba cari lagi pekerjaan yang lebih selaras dengan renjana kita sebenarnya. </p>
Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-50425488009390916532015-01-26T06:13:00.001-08:002015-02-11T23:44:19.922-08:00Little Advice on How to Learn<p dir="ltr">Most students love to cram at the night before the exam. Actually, it is not a good way to learn, since the materials will not be not retained in your brain for a long time. It will simply be erased right after the exam. That is why I always feel like I forget everything about the subject that I have taken eventhough I get a good score on the exam. </p>
<p dir="ltr">Currently, I am taking an online course on "Learning How to Learn" provided by Dr. Barbara Oakley and Dr. Terrence Sejnowski from University of California, San Diego. The course really helps me in understanding a good learning process. Below are little advice quoted from the course that I want to share:</p>
<p dir="ltr"><b><i>Practice and repetition are important in learning process. </i></b>They enhance and strengthen neural structure in our brain so that we can retain the material for a long time. They convert it from working memory to long-term memory. This process can simply be illustrated using gym work-out analogy. To build strong muscles, we must exercise regularly and do repetition in certain body part. The same way also applies in learning. To build strong mastery in certain subject, we must practise regularly and do spaced repetition day by day. </p>
<p dir="ltr"><b><i>Cramming is not a good way to learn. </i></b>It may help you pass the exam, but you cannot keep the information you learned in a long period. You can easily forget it since the learning process has not built strong neural structure. Back to gym work-out analogy, it is impossible to build strong muscles just in one day exercise, right? </p>
<p dir="ltr"><b><i>Procrastination is the root of cramming.</i></b> Students tend to procrastinate a lot because there are many things they would rather do instead of studying. However, I have learned that the procrastination itself likely happens because we always focus on result, not the process. For example, the main focus of most students is passing the exam, it is the reason why they procrastinate and cram at the night before the exam. If we focus on process, we may eliminate procrastination by regularly scheduling learning season each day. By doing so, you are not only get good score and passing the exam. It may also make you get a better understanding and create a long-term memory of subject that you learned. In addition, always give yourself a reward after a short learning session. It may ease the pain and relax your mind. Then, the brain will slowly assume that learning is not that painful and reduce procrastination further. </p>
<p dir="ltr"><b><i>Chunking can make your learning easier.</i></b> Chunk is neuroscientifically described as pieces of information that bound together through use and often through meaning. For example, in learning foreign language, it will be easier if you learn the material based on specific context or use. Most of the material in a language textbook are grouped based on certain circumstances that enable you to create a chunk. </p>
<p dir="ltr"><b><i>Beware of illusion of competence! </i></b>Students often think that they already mastered the learning material when they actually didn't. Many things may lead you to have an illusion of competence, such as sneaking on the answer sheet and highlighting textbook. So, do not fool your mind! Always test yourself, no cheating. Avoid to many highlights in textbook, it will be confusing and creating a false assumption that you already learned the highlighted things. Instead, you may try to write down important things you already have in mind as a practice. </p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0azaIweeez4h4OAe1x2x182hSBLofnJ2Nd5LMeZQP5JDGcmarZFwhVVPLlaMQnwZQIjW6e04H6D1m8y8NwciP8th6kvqVzRcM_I2BuaRxNOpzhGstTVaN7Yf-1uG3rhZ_C1kdPW5y0ZuW/s1600/CYMERA_20150131_223537.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0azaIweeez4h4OAe1x2x182hSBLofnJ2Nd5LMeZQP5JDGcmarZFwhVVPLlaMQnwZQIjW6e04H6D1m8y8NwciP8th6kvqVzRcM_I2BuaRxNOpzhGstTVaN7Yf-1uG3rhZ_C1kdPW5y0ZuW/s640/CYMERA_20150131_223537.jpg"> </a> </div>Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-5941574369285425452015-01-04T05:00:00.001-08:002015-02-03T19:12:29.574-08:00Fun, but Lil' Bit Difficult <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkym3Abjyj9AVzl7eg_PB23hqziIqpsYGrIjr7EJURXIFOnpqvdt7vp1yZ5pNur8Vrb9tbBH3J3nq4kZsiLyZV96rim0Omn6XXKILjBj7EHV1YlBjP11bBD1jlBMTVvz96uVrn5TD0Qac4/s1600/IMG_20141207_132403.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkym3Abjyj9AVzl7eg_PB23hqziIqpsYGrIjr7EJURXIFOnpqvdt7vp1yZ5pNur8Vrb9tbBH3J3nq4kZsiLyZV96rim0Omn6XXKILjBj7EHV1YlBjP11bBD1jlBMTVvz96uVrn5TD0Qac4/s640/IMG_20141207_132403.jpg"> </a> </div><p dir="ltr">선생님 : 한국어 공부가 어때요? <br>
저 : 재미있엉요. 그러나 조금 어려워요.</p>
<p dir="ltr">That was the question asked by the teacher a week before the class ended. She asked my opinion about learning Korean. I had to be honest. I answered, "Fun, but little bit difficult." Then, some of my classmates said, "거짓말! (Lie!)." They accused me not saying the truth. Perhaps they thought learning the language was pretty easy for me since I got perfect scores on two consecutive exams. </p>
<p dir="ltr">I have to admit 세종 1, Sejong 1 (the course level named after the course level after King Sejong who invented Korean writing system, hangeul) was easy. I had learned several grammar rules and vocabulary before. Previously, I independently learned Korean from Talk to Me in Korean podcasts. I used to listen to it every day on my spare time or even on my way while I commuted. However, I stopped listening to it after I got my first job at Bank of Indonesia. My brain refused to learn more Korean because at that time I had to learn lots of new things related to the job. Now that I learned the language again, it felt like a deja vu. I had known some of particles, tenses, and vocabulary before. </p>
<p dir="ltr">The major difficulty in Sejong 1 is memorizing vocabulary and grammar exceptions. However, the hassle can be tackled by doing homework and practicing regularly. Exposure to Korean material outside is really helpful. </p>
<p dir="ltr">One of the reason why learning Korean could be fun is because you can learn it from popular culture. Korean wave has made Korean music, drama, movie, and reality show popular around the globe. To be honest, the main reason why I learn Korean is because I'm a huge fan of K-Pop (besides my internship experience in Korean company). I listen to Korean <u>songs</u> every day so that I can learn some examples of grammar usage and enrich my vocabulary. However, song lyrics often contain complex grammars and sometimes use casual form that I haven't learned before. Thanks to Google and the Internet, I can easily find grammar explanation. </p>
<p dir="ltr">I'm not a fan of K-Drama (I prefer J-Dorama), but learning Korean makes me wanna see some of it. I want to learn conversational Korean from the drama. Then, I decided to watch Tomorrow Cantabile (내일도 칸타빌레) which happened to be the remake of popular J-Dorama, Nodame Cantabile (one of my favorite). Both dramas are actually live-action adaptations from Japanese manga and anime. After watched the Korean version, I jump to conclusion that I need more, more, more practices to be able watch K-Drama without subtitles. <br><br></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcjD7SxtTGzynaacT1uVf4pPE8Z8sOYFAqWPz840w-30jlYG3cUkaP4iTzUMML8WWVw1sIZ-sUJs-y3grcjHfgRTQ8IopBXJgQDwxbr47ZyR-8UeP2Ibqfx1vzAA2FAjfSz-q9-DV8ZfQ2/s1600/1418228973383.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcjD7SxtTGzynaacT1uVf4pPE8Z8sOYFAqWPz840w-30jlYG3cUkaP4iTzUMML8WWVw1sIZ-sUJs-y3grcjHfgRTQ8IopBXJgQDwxbr47ZyR-8UeP2Ibqfx1vzAA2FAjfSz-q9-DV8ZfQ2/s640/1418228973383.jpeg"> </a> </div>Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-58972329799847851432014-12-24T02:41:00.001-08:002014-12-24T03:36:57.099-08:00Some of 2014<p dir="ltr">2014 will leave us soon. There are so many things happened there. However, I am too lazy to write all the things and post it in this blog. Even sometimes the blog totally forgotten, never been updated for so long. The main excuse perhaps due to abundant works to do every single weekday. While during weekend, I prefer to squirm all day in my house or hang out with couples of friends. Hopefully in 2015 the blog will be regularly updated by me. At least, I am able to spare my time to write a post a week. </p>
<p dir="ltr">Since the year will end in few days, I would love to summarize some of interesting things this year. From desire to vacate, never ending run race, and passion in language learning. These three items has become my main interest in 2014. I really like it but somehow I have to manage it properly so that I can get the most utility from all these activities. </p>
<p dir="ltr">Early 2014 is my first time to go abroad. Finally, I can use the passport I made last year. I visited Kuala Lumpur, Malaysia with PPSDM pals. We wanted to meet our couple friends, Kenny & Mikail who continued their studies in International Islamic University of Malaysia (IIUM). I had opportunity to come to their campus too for Friday prayer. I felt like I was in Middle East because the weather is little bit hotter than Jakarta. Eventhough I only stayed there for few days, it was enough to sightsee any tourism objects around KL.</p>
<p dir="ltr">Three months later I went to Singapore, with another gang. We named ourselves KBC or Key Bee See. It was our first vacation together. There are a lot of interesting spots in Singapore but due to our short visit, we were not able to visit them all. Moreover, we wasted a day in Universal Studio Singapore that happened to be so crowded with crazy queue and unexpected technical error. It made our mood turned bad. On the last day, we did not have much time there. We only come the landmark, Merlion and went shopping at Bugis. I wish I had more days to spend then I could have explored around the country. </p>
<p dir="ltr">All these traveling experiences made me crave for some more. I had desire to travel more and more that time. I took my mandatory block leave in the end of May since I planed to go to Vietnam with KBC that time but got cancelled and turned out to be Singapore vacation I told before. Thankfully my old friend, Ato saved my leave so that it was not wasted at home. We went to Ujung Genteng, Sukabumi, West Java and stayed with his relatives several days. The journey was really challenging and tiring of course. Yet, the beautiful beaches and cute sea creatures paid it off. The water was so clear that I could see some fishes, echinoderms, and mollusks playing along on the sea side. I also went to Bali several months later for office outing. After all, 2014 is really year of traveling for me. </p>
<p dir="ltr">November last year, I ran my first 5K. Actually I did not fully run, I walked sometimes to regain my strength. However, this experience really changed my <u>mindset</u>. I never thought before there was a sport where almost all the participants could be winners. In a running race, every finisher deserves their medal which means every participant who successfully finish the race are simply winners. Not against other participants but against themselves, or specifically their negative thoughts that they could not finish the race. In running, our mind really plays important part. It all depends on your mindset whether we could finish the race or not. In 2014, races were held sporadically almost every week of the month. I really enjoyed joining some of them. So far, I have collected more than twenty medals this year and BajakJKT 2014 was my closing race. </p>
<p dir="ltr">In mid 2014, I revived my passion in language learning. I even registered for Korean course for the first time. The main reason why I learn Korean is because I love Korean music (K-Pop) very much, learning Korean will make me easier to understand the meaning of a song. Besides, I thought it would be a fun activity after office. It was really fun actually, taught by native speaker. The teacher (김명화 선생님) was very kind and funny sometimes. All the students love her and really want to be taught by her again next term.</p>
<p dir="ltr">After learning some Korean, I have desire to learn more languages and be the real polyglot (it won't be easy though). Since 2014 ends soon, I already made some plans next year. I want to take Arabic course, besides I will take my Korean course on advance level. Thanks to handy mobile app such as Duolingo and Memrise, I can also learn independently using my smartphone. I can't wait to learn more languages next year. </p>
Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-85768407445404004022014-10-04T17:42:00.001-07:002014-10-04T17:42:37.862-07:00Renungan Sedekah<p dir="ltr">Hampir genap dua tahun aku bekerja dengan penghasilan yang bisa dibilang berkecukupan. Mungkin sudah menjadi sifat manusia yang tidak pernah puas akan apa yang telah didapatkan. Aku pun demikian selalu merasa kekurangan dan ingin mendapatkan lebih banyak (penghasilan). </p>
<p dir="ltr">Pepatah mengatakan rumput tetangga selalu lebih hijau. Mendengar cerita orang tentu membuat kita jadi tergiur untuk bisa memperoleh rezeki yang sama banyaknya. Tapi lupakah kita bahwa rezeki, jodoh, dan maut manusia sudah ditentukan oleh Allah. Manusia hanya bisa berusaha dan Dia-lah yang menentukan seberapa banyak yang patut kita terima. </p>
<p dir="ltr">Selain usaha tentu dilihat pula tabiat kita, bersyukur ataukah tidak.  Parameter rasa syukur salah satunya adalah dengan memperbanyak ibadah ataupun sedekah. Kadang kita terlalu sibuk mengeluh kekurangan, padahal sebenarnya masih banyak di sekitar kita yang masih kesulitan. Kita terlalu sering memandang ke atas dan hampir tidak pernah melihat ke bawah. Aku pun terhenyak karwna itu pula yang ku lakukan selama ini. </p>
<p dir="ltr">Zakat, infaq, dan sedekah kerap kali terlupakan. Begitu ironis, padahal semua yang didapatkan hanyalah titipan. Apa sulitnya memberikan sebagian kecil dari karunia Allah yang melimpah itu untuk orang yang lebih susah daripada kita. Musibah pun sempat menghampiri dan membuatku tersadar selama ini.</p>
<p dir="ltr">Asumsi-asumsi ekonomi yang selama ini kita pelajari tidak tepat apabila langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja asumsi "<i>more is better</i>" yang digunakan dalam kurva indeferensi. Dalam kenyataannya tentu mengkonsumsi lebih banyak tidak selalu lebih baik. Yang ada malah kekenyangan (jika barangnya adalah makanan). Berbagi walaupun harus mengkonsumsi lebih sedikit bisa saja memberikan kepuasan yang lebih, khususnya kepuasan batiniah. Seperti yang dulu dijelaskan Prof. Sri Edi dengan mencuplik buku Adam Smith. Sepertinya kuliah beliau walaupun agak berbeda dari mata kuliah ekonomi yang lain, cocok dikaitkan dengan sedekah. </p>
<p dir="ltr">Menarik pula apabila menilik lebih jauh sedekah dari aspek ekonomi. Teman kuliah saya, Mikail, pernah menjelaskan betapa kuatnya perekonomian apabila disokong dengan pengelolaan ZIS dan juga wakaf yang baik. Konsep yang dijelaskannya sangatlah inspiratif dan semoga bisa diterapkan di Indonesia suatu saat nanti. </p>
<p dir="ltr">Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud untuk menggurui. Hanya sekedar renungan yang acap kali muncul di benak. Saya sendiri pun masih harus banyak belajar dan tentunya lebih banyak pula bersedekah atau dengan kata lain berjihad dengan harta benda yang dimiliki. Wassalam. </p>
Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-3256713048668692072014-08-29T10:17:00.001-07:002014-08-29T10:17:40.102-07:00Di Awal September <p dir="ltr">Tak terasa September kian menyapa. Masih terekam dengan jelas dalam ingatan, enam tahun lalu aku memulai segalanya. Semuanya serba mendadak dan runut-merunut tiada henti. Masuknya aku sebagai mahasiswa UI mengharuskanku mengikuti serangkaian kegiatan mahasiswa baru (maba). Hampir sebulan lamanya, Agustus. Di bulan berikutnya, medan perang yang sesungguhnya pun dimulai: perkuliahan (tanggung jawab utama seorang mahasiswa) . Dan semuanya bermula di awal September. </p>
<p dir="ltr">Aku ingat betul. Minggu pertama di bulan September bertepatan pula dengan bulan Ramadhan, menjadikan hawa-hawa perjuangan semakin kentara. Hari pertama kuliah aku belum mondok. Masih berangkat dari rumah dan terlambat pula di kelas pertama. Rasa takut, malu, dan ragu bercampur jadi satu. Untungnya semua masih bisa aku jalani. </p>
<p dir="ltr">Enam tahun kemudian, statusku sudah berubah. Bukan lagi mahasiswa tapi sudah jadi pegawai swasta, sudah jadi tenaga kerja dalam perekonomian Indonesia.</p>
<p dir="ltr">Kerap terbersit kerinduan akan dunia kuliah yang penuh suka duka serta tantangan tiada batas. Aku ingin merasakannya lagi. Tapi harus bagaimana, sangat tidak mungkin meninggalkan pekerjaanku yang sekarang. Aku masih memiliki ikatan dinas. Lagi pula aku masih ingin belajar banyak tentang dunia perbankan khususnya di aspek manajemen risiko.</p>
<p dir="ltr">Dengan berbagai pertimbangan akhirnya aku putuskan untuk mengambil kursus bahasa asing, yaitu Korea. Maklum belakangan aku sedang menggandrungi genre musik K-Pop. Mungkin dengan mengikuti kelas ini aku bisa menghidupkan kembali semangat muda nan menyenangkan seperti pada saat kuliah. </p>
<p dir="ltr">Sebelumnya aku memang tidak terlalu berminat untuk mengikuti kursus bahasa secara formal. Selain karena biayanya yang mahal, aku tidak suka terikat dengan jadwal dan tempat. Aku lebih suka belajar autodidak secara fleksibel dengan materi yang ku dapat cuma-cuma dari Internet. Cara seperti itu sudah ku coba sejak awal kuliah tapi hasilnya memang belum maksimal karena ketidakmampuanku mendisiplinkan diri. Mungkin satu-satunya jalan <i>ya</i> dengan mengikuti sebuah kelas. Pucuk dicinta ulam tiba. Jujur aku memang sudah merindukan suasana kelas. Dan kesempatan ini seakan menjadi jawaban akan hal itu. </p>
<p dir="ltr">Dari awal September ini hingga Desember nanti, aku akan menjadi siswa lagi. Pendidikan informal kedua yang secara khusus aku ikuti (sebelumnya aku pernah kursus aplikasi perkantoran Ms. Office). Sekadar untuk mengobati kerinduan akan kegiatan belajar mengajar dan menambah ketrampilan berbahasa tentunya. Semoga semua bisa berjalan dengan lancar. </p>
Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-64916690469340855132014-06-02T03:33:00.001-07:002014-06-05T17:54:11.378-07:00Job Story<p dir="ltr">Last year I left my first job at Bank of Indonesia and took a chance as trainee in a well known private commercial bank, Danamon. One year has passed, it is a little bit of nostalgia to share my story here in my blog.</p>
<p dir="ltr">I applied this job and got recommendation from my fellow UI economics graduate, Arlita. After an interview session with 3 BI interviewers, I had to wait for a while. Finally, I got the job and could start immediately. So excited! FYI, Ms. Laksmi who interviewed said that my blog was one reason why they choosed me over other candidates. I must thank Econochemist then.</p>
<p dir="ltr">When I started my job in BI, I felt awkward. It happened because I didn't know much about banking. Learning by doing, that's how I worked there. I shouldn't have felt that way since my coworkers also experienced the same thing. Thanks to my senior, Ms. Istiqomah (I usually call her Kak Iis - she's like a elder sister to me) who voluntarily gave some lessons to conduct my task. My boss, Mr. Kamal and Mr. Yudi were also very supportive to me and they could understand my difficulties to completed the job.</p>
<p dir="ltr">However, I didn't want to become a contract worker my whole life. I also felt that I had to learn more about the nature of banking business. Yes, I learned a lot there from several banking regulators and supervisors but sometimes I wasn't satisfied with their explanations. Maybe the only thing that I can do to learn about banking is by working in a bank. Some people may think that I'm silly, leaving central bank just to work in a commercial bank.</p>
<p dir="ltr">The opportunity came at the right time. I got selected to become a management trainee of BDI in Integrated Risk. I thought it was a great deal, I agreed then to signed the contract. I decided to accept this offer because risk management is an interesting field and the number of practitioners in this field is still rare. The other reason is because I would be placed in the bank's headquarters monitoring the risk aspects of bank wide business activity. I believed that I could learned a lot here while gave more value for the bank. So, here I am now working in Enterprise Risk and Policy, BDI.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3BKdWzgA8N0F9pPtFswgBJ5rFq8WqcA_alN2gfjKAOJac-cmIX5s66ac0C0aUpZRQTXMb5A3Kk2cGTnQWWRDxd_HfnhB-nuaFOcS2ug4F5kKrxcUwkrcHtUgcnOLGsbHnMjYe6yypi-uy/s1600/20130411113634935.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3BKdWzgA8N0F9pPtFswgBJ5rFq8WqcA_alN2gfjKAOJac-cmIX5s66ac0C0aUpZRQTXMb5A3Kk2cGTnQWWRDxd_HfnhB-nuaFOcS2ug4F5kKrxcUwkrcHtUgcnOLGsbHnMjYe6yypi-uy/s640/20130411113634935.jpg"> </a> </div>Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-54638855563887322592013-11-05T17:58:00.003-08:002013-11-19T20:42:37.033-08:00Sulli<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Belum genap sebulan aku mengenalnya, tapi
namanya kerap dikait-kaitkan dengan namaku. Mengapa demikian? Apakah karena aku
gemar betul memanggil namanya. Sulistya, sebuah nama yang jarang ku jumpai.
"Sulli... Sulli..." begitu biasa aku memanggilnya. Walaupun tak ada
sesuatu hal yang ingin ku bicarakan dengannya, aku sebut nama itu. Ini
memberikan kebahagiaan tersendiri. Bagiku, Sulli adalah nama yang membawa
bermil</span>i<span lang="EN-US">ar-miliar
kesejukan di dalam sanubari yang hampa akan cinta. “Sulli... Sulli...” terus ku
ucap nama itu hingga ia beserta orang-orang yang ada di antara kami berdua
bosan mendengarnya. Mereka pun kesal dibuatnya. Bisa jadi ini telah menjadi
eksternalitas negatif, tapi ku tak mau peduli, ku terus memanggil nama itu, “Sulli...
Sulli... Sulli...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Satu hal yang ku tanamkan dalam hati, Sulli
tak mungkin mencintai</span>k<span lang="EN-US">u. Ia akan selalu memandang diriku sebagai orang tak jelas, yang
takkan pernah bisa ia mengerti. Mungkin akulah satu-satunya pria yang tak
henti-hentinya menyerukan namanya di sepanjang hari. Andai ia tahu, panggilan
itu asalnya dari hati. Layaknya deklarasi, Sulli melambangkan suatu rasa yang
tak pernah ada sebelumnya. Seruan itu, “Sulli...” merupakan bukti eksistensi
seorang individu yang ingin dekat dengannya. Sulli adalah seberkas cinta yang
menyinari dan mewarnai hari-harinya. Tanpa Sulli, hidupnya tak ubahnya layar
monokrom yang miskin warna lagi redup ditelan masa. Berjuta kebahagiaan dan
warna cinta jelas tersirat dari panggilan-panggilan Sulli yang keluar bibir
ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Suatu hari, Sulli dan aku berdiam di ruang
yang sama. Tidak sampai semeter jarak kami. Teman yang lain sepertinya sengaja
tinggalkan kami berdua agar kami bisa saling bicara. Sulli membuka mulutnya,
mengungkapkan apa yang selama ini ia simpan dalam sanubarinya. Sepertinya dia
kesal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">"Mengapa kau bersikap seperti itu
kepadaku?" ujarnya memecah keheningan. "Mengapa bukan wanita lain
saja</span>? M<span lang="EN-US">ereka lebih muda</span>.<span lang="EN-US">"</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Aku sudah menyangka ia akan berkata demikian.</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">Mempertanyakan
apa yang telah ku perbuat padanya. Aku berusaha menanggapi dengan kepala dingin
bukan batu. Kecil kemungkinan bagiku untuk terang-terangan mengatakan bahwa aku
mencintainya karena itu bukan perasaan yang sebenarnya. Aku terdiam, kemudian
berusaha menjawab sebaik aku bisa. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Karena kau adalah pribadi yang istimewa yang
ku kenal di sini. Sejak hari pertamaku di sini, tak henti-hentinya aku
mendengar orang membicarakan dirimu. “Sosok yang spesial” pikirku setiap kali
mendengar deskripsi orang tentangmu. Seminggu kemudian kau kembali, tak ada
sedikit pun sesal telah mempercayai omongan orang tentangmu. Kau memang
berbeda dan spesial. Pantas apabila banyak yang kehilangan ketika kau pergi
walaupun hanya seminggu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Keramahanmu padaku juga men</span>gukir<span lang="EN-US"> kebahagiaan
tersendiri</span> di hatiku<span lang="EN-US">. Bukan cinta, namun hanya ketulusan yang belum pernah kurasakan
sebelumnya. Kecantikanmu terang memancar, menyilaukan. Layaknya insan yang
lemah iman, aku bisa tergoda pula. Namun yang paling menggoda adalah pribadimu
yang peduli pada sekitar. Jiwa sosial yang kau miliki membuatmu layaknya
seorang dewi surgawi di mataku. Iman tak lagi kuat menahan semua ini. Godaan
yang teramat dahsyat, aku pun mulai memanggil namamu “Sulli... Sulli...
Sulli...” tanpa henti seperti<i> echo</i>. </span>Lamunan<span lang="EN-US">ku melayang mencari-cari alasan. Omong
kosong macam apa itu?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Aku hanya bisa tersenyum simpul menanggapi
pertanyaannya yang sepertinya serius. Aku tak mampu merangkai kata untuk
buatkannya jawaban. Aku tahu bahwa segala tindak tandukku selama ini telah
menumbuhkan kesalahpahaman tentang hubungan kami berdua. Semua rekan kerja
seakan tak ada hentinya menggoda kita. Hubungan kita memang mesra dan dekat
sebagai teman.</span> T<span lang="EN-US">erkadang memanas bak air mendidih</span>, <span lang="EN-US">kemudian dingin lagi, kembali segar seperti baru
diambil dari dalam kulkas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Sulli mungkin sudah merasa sangat tidak
nyaman dengan segala perlakuanku kepadanya. Aku heran karena ini bukan
kekerasan. Yang kudapati malah keras hatinya yang tak kunjung luluh dengan
bujuk cintaku. Sedari awal aku mengenalnya, memang ada sesuatu yang berbeda yang
membuatku ingin lebih akrab dengannya. Bisa dibilang ia wanita cerdas. Tak
hanya berperangai santun, berpikir kritis sudah jadi budayanya. Buah pikirannya
tak sedikit yang ditelurkan jadi karya tulis ilmiah. Beragam konferensi</span> pun<span lang="EN-US"> telah ia jamahi. Sungguh
itu semua buatku kagum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">“Maaf...” ucapku lirih, menjawab
pertanyaannya tadi. “Maafkan aku Sulli, aku tidak bermaksud membuatmu merasa
tidak nyaman. Aku hanya ingin berteman akrab denganmu. Karena bagiku kau adalah
sosok wanita muslimah yang santun dan berwawasan. Aku berjanji tak akan mengulanginya
lagi, Sul.” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Aku pun tersenyum, berusaha menyakinkannya
dengan penuh keseriusan. “Sulli... Sulli...</span> Sul...<span lang="EN-US">” untuk sementara echo itu pun harus redup
di tengah bungkam janjiku padanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">“Baiklah, jangan kau seperti itu lagi padaku.
Sungguh kau telah membuatku risih,” kata Sulli menerima maaf dan janjiku
padanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Janji tinggallah janji. Aku tak sanggup
melawan godaan batin. Ingin terus ku memujanya, “Sulli... Sulli...” Ia pun
kesal. Sebentar marah, sebentar tersenyum, lalu marah lagi, seakan tak akan
pernah ia memaafkanku. Tapi kita sama-sama tahu. Ia muslimah, aku muslim, pasti
akan selalu saling memaafkan, paling tidak setahun sekali. Lama-lama ia pun
memaklumkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Konflik</span>-<span lang="EN-US">konflik kecil menumbuhkan keakraban antara kita.
Ia tak risih lagi berkeluh kesah asmara di hadapanku. Walaupun terkadang masih
ada pula amarah, sebenarnya dia adalah seorang dara pemalu untuk urusan jodoh.
Salah besar memang apabila ia mengutarakan mimpi-mimpi manisnya akan cinta
kepadaku. Jujur saja, aku sama sekali tak berpengalaman dalam urusan
percintaan. Tak ada waktu tersisa untuk bercinta. Baru belakangan aku merasakan
kesepian karena bagaimana pun seorang insan butuh cinta. </span>Walaupun demikian, k<span lang="EN-US">egelisahan
seorang wanita sudah barang tentu lebih besar ketimbang seorang pria. Wanita
dipilih bukan memilih. Wanita dilamar bukan melamar. Aku pun berusaha
memahaminya. Sebisa mungkin ku besarkan hati setiap gadis yang mencurahkan
kegelisahan hati akan jodoh yang tak kunjung menghampiri. Begitu pula halnya
dengan Sulli.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Lambat laun aku pun tahu. Sulli telah
memiliki pujaan hati. Tertusuk rasanya hati ini begitu tahu kenyataannya. Walau
dari awal aku sudah menyadari, cintanya tak mungkin terbagi untukku. Aku
bukanlah sosok lelaki yang bisa merenggut hatinya, menahkodai bahtera rumah
tangganya, bukan pula yang bisa menafkahi kehidupannya lahir dan batin. Di sisi
lain aku senang, semua kriteria pria idaman yang ada di benaknya tak sekadar
imajinasi. Orang itu telah hadir menemaninya hingga detik ini, meski itu bukan
aku. Statusnya masih pujaan hati, segala perasaan masih terkungkung dalam hati.
Dia belum tahu perasaan pria itu kepadanya, cinta masih dikirimkan satu arah.
Aku harus menerima kenyataan, peranku dalam hidupnya hanyalah teman, tidak lebih.
Aku mainkan peran itu dengan sebaik-baiknya. Kecewa baiknya ditutupi
rapat-rapat, saatnya menjadi penyemangat bagi cintanya meski bukan untukku. Aku
senantiasa menjadi pendengar yang setia atas keluh kesah cintanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Tak sanggup, jujur aku tak sanggup lagi.
Kerjaanku mulai amburadul. Pikiranku tak lagi mumpuni. </span>K<span lang="EN-US">enyataan pahit tentangnya
yang kini telah memuja seorang pria yang menurutnya sempurna tak henti-hentinya
mengganggu pikiranku. Aku merasakan hal yang sungguh aneh. Aku selalu bilang ku
tak mencintainya, hanya berteman saja, tetapi entah mengapa aku begitu terusik
dengan kenyataan ini. Tuhan, apa yang harus ku lakukan? Senyum dan tawa memang
senantiasa terlukis cerah di wajahku. Namun, di balik itu semua, hatiku
teriris. Tanpa beban, ia selalu kisahkan pertemuannya dengan sang lelaki
idaman. Aku tetap menjadi pendengar se</span>t<span lang="EN-US">ianya, kadang ku ungkapkan bahwa ku turut bahagia
dan mendoakan jika memang mereka berjodoh. Di sisi lain, aku tak sepenuhnya
rela melihatnya dengan pria lain. Apa yang harus ku lakukan? “Sulli... Sulli...
Sulli...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Tak lama kemudian, tawaran untuk berkarya di
tempat lain datang menghampiriku, suatu jalan untuk keluar dari kehidupannya. Tekadku
bulat sudah untuk mengambil kesempatan ini. Aku tetapkan untuk menjauh darinya.
Aku mundur, mengundurkan diri dari kehidupannya. Mungkin dengan demikian,
penderitaan yang ku rasakan bisa sedikit reda. Meskipun berat bagiku untuk
pergi, aku yakin ini yang terbaik. Dengan menjauh darinya kelak dapat pula ku
meraih bahagia. Aku tahu ini aneh, seseorang yang selalu ku lafalkan namanya
kini tidak lagi menghiasi hari-hariku. Lama-lama juga terbiasa. Tanpa berpikir lama,
kata perpisahan pun ku</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">ucapkan. Mungkin sudah jalan bagiku, menjauh dari cinta dan citanya.
“Sulli... Sul... Sul...” gaungnya pun meredup dan nyaris tak terdengar lagi.
“Sulli.....”</span></div>
Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-68724634587251976322012-03-27T19:00:00.004-07:002012-03-27T20:03:03.419-07:00Menulis Ekonomi ala Gregory Mankiw<div style="font-family: arial,helvetica,sans-serif"> <table style="text-align: left; float: left; margin-right: 1em" class="tr-caption-container" cellspacing="0" cellpadding="0"><tbody> <tr> <td style="text-align: center"><a style="margin-bottom: 1em; margin-left: auto; clear: right; margin-right: auto" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9KCP0u2b7efx6Oi3OpXKCEcFfLrsySoDlQc1Z6-bdgKVYPKg7vuwoh5l87gGxgN2R0r8Htt84qYUPpbKwYtNCuDjoKM-rJX1EPRdx9n_Z6AtSY2I5qeYNncdGQwJH_6Ts3A6ZPLgqJhk/s400/mankiw.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9KCP0u2b7efx6Oi3OpXKCEcFfLrsySoDlQc1Z6-bdgKVYPKg7vuwoh5l87gGxgN2R0r8Htt84qYUPpbKwYtNCuDjoKM-rJX1EPRdx9n_Z6AtSY2I5qeYNncdGQwJH_6Ts3A6ZPLgqJhk/s200/mankiw.jpg" width="198" height="200" /></a></td> </tr> <tr> <td style="text-align: center" class="tr-caption"><i>Courtesy</i>: Mankiw's blog</td> </tr> </tbody></table> <span style="font-size: small">Berikut ini merupakan artikel yang saya sadur dari blog Mankiw, profesor ilmu ekonomi Harvard yang namanya tak asing lagi di telinga mahasiswa FEUI. Ia bercerita dahulu saat menjadi ketua CEA, ia pernah memberikan pedoman penulisan Laporan Ekonomi Presiden untuk stafnya. Menurut sang profesor, pedoman ini merupakan aturan yang bagus, khususnya bagi tulisan ekonom yang ditujukan bagi khalayak umum. Menurut saya, pedoman ini juga penting agar masyarakat awam yang tidak tahu-menahu soal ekonomi bisa memahami tulisan ekonomi. Maka dari itu, pedoman ini patut pula dikuasai mahasiswa ekonomi yang ingin memberikan penjelasan ekonomi dari isu nasional yang sedang hangat, subsidi BBM, supaya masyarakat dan mahasiswa non-ekonomi tidak salah kaprah.</span> <br /><span style="font-size: small"></span> <br /></div> <h3>Pedoman Penulisan Ekonomi</h3> <ol style="font-family: arial,helvetica,sans-serif"> <li><span style="font-size: small">Tetap fokus. Ingat poin-poin penting yang perlu diingat pembaca. Materi yang tidak relevan dengan poin tersebut sebaiknya dihilangkan.</span></li> <li><span style="font-size: small">Gunakan kalimat-kalimat yang pendek. Kata-kata yang pendek lebih baik daripada kata-kata yang panjang. <i>Monosyllabic words are best </i>(tetapi dalam kosakata Bahasa Indonesia kita jarang sekali menemukan kata-kata bersuku kata tunggal).</span></li> <li><span style="font-size: small">Kalimat pasif dihindari oleh penulis yang baik. (Sedikit aneh, dosen penulisan ilmiah saya berpendapat bahwa kalimat pasif adalah bentuk formal dalam penulisan ilmiah.)</span></li> <li><span style="font-size: small">Pernyataan positif lebih persuasif daripada pernyataan normatif.</span></li> <li><span style="font-size: small">Gunakan kata keterangan secara .sparing</span></li> <li><span style="font-size: small">Hindari jargon. Misalnya saja, kata-kata yang jarang anda temui di surat kabar.</span></li> <li><span style="font-size: small">Jangan sembarangan membuat akronim (singkatan).</span></li> <li><span style="font-size: small">Hindari kata-kata yang tidak penting. Sebagai contoh, banyak kasus di mana penulis mengganti: "<i>in order to</i>" menjadi "<i>to</i>"</span> <span style="font-size: small">"<i>whether or not</i>"; menjadi "<i>whether</i>"</span> <span style="font-size: small"><i>"is equal to</i>" menjadi "equals".</span> </li> <li><span style="font-size: small">Hindari penggunaan "<i>of <i>course</i></i>", "<i>clearly</i>" dan "<i>obviously</i>". <i>Clearly</i>, jika sesuatu itu obvious, fakta tersebut, <i>of course</i> akan jelas dengan sendirinya.</span></li> <li><span style="font-size: small">Penggunaan kata "<i>very</i>" (sangat) sangat sering menjadi sangat tidak penting.</span></li> <li><span style="font-size: small">Usahakan tulisan anda<i> s<i>elf-contained</i></i> (inilah hal yang menurut saya paling sulit). Terlalu sering merujuk pada tulisan lain atau sumber yang telah ada sebelumnya atau akan terbit setelahnya, dapat mengganggu. </span></li> <li><span style="font-size: small">Tambahkan detail dan disgresi di <i>footnotes</i>. Kemudian hapus <i>footnotes</i> tersebut.</span></li> <li><span style="font-size: small">Metafora grafis, anekdot menarik, atau fakta yang menghentak itu lebih bermakna daripada ribuan artikel di jurnal <i>Econometrica</i>.</span></li> <li><span style="font-size: small">Tulis secara personal. Ingat pembaca bagaimana ilmu ekonomi mempengaruhi hidup mereka.</span></li> <li><span style="font-size: small">Ingat selalu dua aturan dasar penggunaan istilah ekonomi. "<i>Long run</i>" (tanpa strip) itu kata benda. "<i>Long-run</i>" (dengan strip) itu kata sifat. Sama halnya dengan "s<i>hort(-)run</i>."</span> </li> <li><span style="font-size: small">"<i>Saving</i>" (tanpa s) adalah variabel <i>flow</i>. “Savings” (dengan s) adalah variabel <i>stock</i>.</span> </li> <li><span style="font-size: small">Beli buku <i>Strunk and White’s Elements of Style</i>, dan juga <i>William Zinsser’s On Writing Well</i>. Baca berulang kali.</span></li> <li><span style="font-size: small">Usahakan untuk tetap simpel. Pikirkan pembaca anda adalah teman kosan anda dari jurusan Sastra Jawa, Fisika, atau Ilmu Keperawatan. Asumsikan mereka tak pernah mendapat mata kuliah ilmu ekonomi, <i>or if he did, he used the wrong textbook</i> (mungkin bukan buku Mankiw yang mereka pakai, lol). </span></li> </ol> Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-33656803513633899792012-03-25T19:54:00.000-07:002012-03-25T19:54:34.903-07:00Melek Internet Berkat Ponsel<div style="color: blue;"><span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><i>Berikut ini adalah tulisan saya yang pernah dimuat di Harian Online Kabar Indonesia (bisa dibaca juga di <a href="http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=17&dn=20081217120230" target="_blank">sini</a>) jauh sebelum orang Indonesia marak mengakses Internet lewat ponsel.</i></span></div><span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><i><b><br />
</b></i></span><br />
<span style="font-family: Bookman Old Style,Georgia,Times New Roman,Times,serif; font-size: 12px;"><i><b>KabarIndonesia -</b></i> Bagi sebagian masyarakat Indonesia, akses internet masih merupakan barang mahal yang hanya dapat dinikmati dan dimanfaatkan masyarakat golongan menengah ke atas. Selain karena masalah edukasi yang kurang terakomodasi oleh pemerintah, kurang meluasnya penggunaan internet di seluruh lapisan masyarakat. Ini juga dikarenakan kurangnya fasilitas pendukung untuk mengakses internet.<br />
<br />
Populasi komputer pribadi di Indonesia masih sedikit jumlahnya bila dibandingkan negara-negara maju yang hampir semua aktivitasnya telah dapat dilakukan melalui internet. Kita pun bertanya-tanya akankah seluruh rakyat Indonesia dapat menikmati kepraktisan internet dalam kehidupan mereka. <br />
<br />
Berbeda dengan komputer pribadi atau komputer jinjing yang masih jarang dimiliki masyarakat golongan menengah ke bawah. Saat ini telepon seluler atau ponsel dengan teknologi GPRS atau 3G telah banyak dimiliki masyarakat menengah ke bawah mengingat harganya yang semakin terjangkau. <br />
<br />
Akan tetapi, kesadaran masyarakat untuk menggunakan fasilitas internet melalui ponsel dengan memanfaatkan layanan GPRS atau 3G masih sangat kurang. Padahal, potensi pemanfaatan GPRS dan 3G di Indonesia sebagai sarana untuk mempopulerkan penggunaan Internet di masyarakat Indonesia sangat besar. <br />
<br />
Untuk itu, perlu adanya peran aktif dari penyelenggara layanan komunikasi seluler untuk menggalakan penggunaan Internet melalui ponsel atau yang lebih dikenal dengan <i>mobile Internet</i>. Selama ini layanan nilai tambah atau VAS yang diberikan hanya berkutat pada layanan pesan pendek atau SMS dan nada tunggu pribadi serta layanan download konten yang memakan banyak pulsa. <br />
<br />
Terkadang pelanggan layanan-layanan tersebut merasa dirugikan karena benefit dan utilitas yang mereka dapatkan tidak sebanding dengan jumlah pulsa yang mereka habiskan. Masih sangat jarang operator yang menambahkan nilai lebih pada layanan internetnya dan kalaupun ada pangsa pasarnya masih berkutat pada golongan menengah ke atas. <br />
<br />
Penyelenggara layanan seluler di Indonesia harus turut serta dalam mengedukasi masyarakat Indonesia dalam memperluas penggunaan internet untuk tujuan positif dengan memberikan layanan nilai tambah yang relevan tentunya dan mungkin bisa mengadopsi apa yang sudah dilakukan negara lain. (*)</span>Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-42301194611057397742011-12-16T10:58:00.001-08:002013-10-16T07:28:39.850-07:00Menulis Karya Tulis<p>Tadinya saya ingin menamai postingan kali ini dengan judul "Menulis Paper", tapi saya pikir akan lebih tepat jika mengganti istilah paper dengan karya tulis. Saya pikir keduanya dapat saling menggantikan. Selain kedua istilah itu, masih ada satu kata lagi yang biasa digunakan untuk merujuk pada tulisan yang bersifat ilmiah, yaitu makalah. Namun, entah mengapa istilah makalah terkesan jadul sehingga sudah jarang digunakan mahasiswa zaman sekarang. Istilah paper lebih enak untuk digunakan, setidaknya karena dua alasan. Pertama, istilah ini lebih pendek, dan kedua, istilah ini merupakan kata asing yang terkesan lebih keren dan intelek untuk digunakan dalam percakapan <u>sehar</u>i-hari. Kedua alasan tersebut sebatas pandangan saya. Dosen-dosen muda jebolan universitas luar pun lebih suka memakai istilah paper ketimbang makalah. Namun, beberapa dosen senior dan dosen yang berbinar (berbahasa Indonesia yang baik dan benar) tetap setia menggunakan istilah makalah.<br> <br/> Apalah arti sebuah nama, apalagi kalau itu hanya sebatas sebutan semata. Mahasiswa pun tak ambil pusing, mereka <u>men</u>gasumsikan kedua istilah itu, paper dan makalah, sebagai satu bentuk tulisan yang sama. Demikian pula halnya dengan saya, bagi saya makalah dan paper itu adalah dua 'makhluk' yang sama rupanya.<br> <br/> Perlu saya nyatakan di sini bahwa saya bukanlah orang yang jago menulis paper. Yah, walaupun pernah menjadi juara di beberapa LKTI tingkat nasional, saya akui paper buatan saya masih jauh dari sempurna. Banyak kesalahan sana-sini yang perlu ditambal agar sesuai dengan kaidah penulisan karya tulis ilmiah yang seharusnya.<br> <br/> Ketidaksempurnaan saya dalam menulis paper tercermin dari proposal skripsi yang memerlukan banyak sekali revisi. Belum lagi kebiasaan menunda-nunda, membuat paper saya semakin tidak sempurna, atau lebih parah, tidak selesai sama sekali. Orang-orang tetap saja menyangka bahwa saya orang yang pandai dan dapat dengan mudahnya menulis paper. Sungguh itu adalah sangkaan yang salah.<br> <br/> Menulis karya tulis sesungguhnya bukanlah hal yang sulit. Pernah saya mendengar suatu istilah "keep your hand moving". Kalau tidak salah, maksud dari istilah itu adalah sering-seringlah menulis, lama-lama juga akan terbiasa dan kualitas tulisan akan semakin bagus tentunya. Kaidah-kaidah penulisan ilmiah sendiri dengan mudah dapat dipelajari dari materi-materi di berbagai situs. Manajemen waktu merupakan hal yang paling esensial dalam menentukan keberhasilan seorang penulis dalam menyelesaikan tulisannya. Maka dari itu, jangan tunda lagi, mulai menulis dari sekarang! </p> <br/> <div style='clear: both; text-align: center; font-size: xx-small;'>Published with Blogger-droid v2.0.2</div>Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-23141207299570066772011-10-10T18:30:00.000-07:002011-10-17T18:38:21.989-07:00Informasi Kompetisi Bulan Ini ~ Oktober 2011Bulan September telah berlalu, terbersit seberkas penyesalan di diri ini karena telah melewatkan sejumlah kompetisi untuk diikuti. Kesibukan dan histeria di awal masuk kuliah benar-benar menyita perhatian. Info-info lomba terkini pun lupa untuk diperbaharui sembari mengincar mana kiranya yang patut untuk dicoba. Oleh karena itu, janganlah mengulang kesalahan yang sama, di bulan yang baru ini, marilah kita kembali mengumpulkan berbagai <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSjGCfUg9Cjmiviv8JW5XJnCqmeQmvPWC1giYGZC7DVtBvD9NTqSPIgJ2T-_PMFnHeeoQQfMe6VRpB403S8sKHdLa3puME44LesDxyf6UYPX2vCVpfjGrXOfXys_8znpC4lKruxR6WSm-L/s1600-h/291067_286597844687979_1000001329839.jpg"><img align="right" alt="291067_286597844687979_100000132983951_1365679_1605725523_o-724x1024" border="0" height="204" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghIFNrSwV_CRkpEcJld6HbQFvUvCuONia2R1uiW_ZH2RtIiZIa5BBU6CUBs0OX8quZ6lVb_7PZKQwGQGB7udXyVb_CDYvFmqj3ijk9w3U2s_Cfw4P0h876ZAtnCVze_AlUjSwes6BjFYWj/?imgmax=800" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; display: inline; margin-left: 0px; margin-right: 0px;" title="291067_286597844687979_100000132983951_1365679_1605725523_o-724x1024" width="249" /></a>informasi dan mulai berkompetisi.<br />
Tak ketinggalan, blog <a href="http://econochemist.blogspot.com/"><b>Econochemist</b></a> kembali memuat informasi kompetisi bulanan yang bisa diakses secara cuma-cuma oleh siapa saja. Informasi ini sengaja ditujukan bagi seluruh mahasiswa di Indonesia yang ingin mengukir prestasi demi mengejar masa depan nan cerah. Tanpa banyak berbasa-basi lagi, inilah informasi kompetisi bulan ini beserta tenggat waktu pengumpulannya.<br />
<h4>5 Oktober 2011 - <a href="http://www.youthempowering.org/ksan-2011/lomba-esai-pelajar-mahasiswa/">Lomba Esai Pelajar dan Mahasiswa KSAN 2011</a></h4><blockquote>Dalam rangka memeriahkan Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2011, Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) bekerja sama dengan Youth EmPowering! YEP! mengadakan kompetisi berupa lomba Esai untuk pelajar&mahasiswa, penghargaan insan media, dan tweet competition.</blockquote><h4>12 Oktober 2011 - <a href="http://ieo-feui.com/">Call For Essay Indonesia Economic Outlook 2012</a></h4><blockquote>Kompetisi IEO 2012 terdiri dari dua rangkaian acara, yaitu kompetisi esai Universitas se-Indonesia dan tahap final yaitu presentasi esai bagi para finalis peserta esai IEO 2012. Seluruh esai yang masuk ke panitia Kompetisi dan Diskusi IEO 2012 akan diseleksi dan dikerucutkan menjadi 10 peserta terbaik, dimana kesepuluh peserta tersebut berhak melanjutkan tahapan selanjutnya di Depok.</blockquote><h4>12 Oktober 2011 - <a href="http://studentcompetitions.com/competitions/wjf-sustainable-business-plan-competition-2011/visit">WJF Sustainable Business Plan Competition 2011</a></h4><blockquote>Entrepreneurs who are developing or growing for-profit companies with a defined social and/or environmental goal are encouraged to submit 5 to 8 page summaries of their plans to the WJF.</blockquote><h4>13 Oktober 2011 - <a href="http://kem.ami.or.id/panduan-kompetisi-esai-mahasiswa-2011/">Menjadi Indonesia | Kompetisi Esai III - 2011</a></h4><blockquote>Punya gagasan praktis, terapan, dan membumi untuk membangun Indonesia? Tulis gagasanmu dalam sebuah tulisan esai. Tak perlu muluk bermimpi. Mari perbuat apa yang bisa kita buat demi menyingkirkan korupsi, kemiskinan, kurang pendidikan, sengkarut penegakan keadilan, tergerusnya semangat <i>bhinneka</i>, dll. Jangan mau larut dalam problem yang berkelindan begitu pekat. Nyalakan lilin, jangan hanya merutuki kegelapan.</blockquote><h4>14 Oktober 2011 - <a href="http://www.microeconomics-competition-espunpad.blogspot.com/">Microeconomics Competition 2011</a> </h4><blockquote>Microeconomics Competition 2011 merupakan salah satu program kerja divisi Research and Development HIMA ESP FE UNPAD dimana pada tahun ini akan diadakan dengan tingkat nasional. Melalui kompetisi ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan mahasiswa dalam menganalisa kegiatan ekonomi melalui pendekatan konsep ilmu mikroekonomi baik itu secara grafis, matematika maupun secara deskriptif dengan cara manual dan penggunaan software.</blockquote><h4>16 Oktober 2011 - <a href="http://studentcompetitions.com/competitions/asia-social-innovation-award-2011/visit" title="http://studentcompetitions.com/competitions/asia-social-innovation-award-2011/visit">Asia Social Innovation Award 2011</a></h4><blockquote>To pathway for a sustainable development of social innovation culture in the region, we would like to initiate the discussion by promoting social. The Asia Social Innovation Award would serve as one of the pioneer to create this new page.</blockquote><h4>16 Oktober 2011 - <a href="http://kmei-feui.com/">Call For Essay KMEI 2011</a></h4><blockquote>Call for Essay adalah sebuah kompetisi menulis esai dengan mengangkat tema sesuai dengan tema besar Konferensi Mahasiswa Ekonomi Indonesia 2011 (KMEI 2011), yaituPengelolaan Pembangunan bebas Korupsi: Menuju Kemajuan Perekonomian Nasional”, dan dengan subtema yang akan membahasa tema besar ini dari segi Pengelolaan SDA daerah bebas korupsi, Pembangunan sara infrastruktur daerah bebas korupsi, sertaPemberantasan korupsi daerah melalui UU KIP.</blockquote><h4>17 Oktober 2011 - <a href="http://businesslawcompetition.com/">The 2nd Business Law Competition</a></h4><blockquote>The 2nd Business Law Competition adalah acara tahunan yang dilaksanakan oleh Business Law Society Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 29-31 Oktober 2011. Tema besar yang diangkat pada tahun ini ialah“Legal Aspect of Banking in Maintaining the Credibility of Indonesian Banks”.</blockquote><h4>25 Oktober 2011 - <a href="http://www.youthbusinesscompetition.com/">Young Business Competition</a></h4><blockquote>Youth Business Competition (YBC) adalah ajang kompetisi bisnis bagi wirausaha pemula dari kalangan mahasiswa.</blockquote><h4>25 Oktober 2011 - <a href="http://alcofes.blogspot.com/2011/09/panduan-lomba-karya-tulis-ilmiah-lkti.html">LKTI 5th Annual Conference Forum of Economics 2011</a></h4><blockquote><span lang="EN-US"> <span style="font-size: small;">Materi karya tulis ilmiah berhubungan dengan tema <b>“</b></span></span><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"><b>Kajian Ekonomi Pariwisata dan Perannya terhadap Pembangunan Infrastruktur di Indonesia".</b></span></span><span lang="EN-US" style="font-size: x-small;"><b></b></span></blockquote><h4>25 Oktober 2011 - <a href="http://active.hmjafeuns.com/">LKTI ACTIVE HMJA FE UNS</a></h4><blockquote>LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) merupakan salah satu rangkaian acara ACTIVE (Accounting Society in Versatility) yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi FE UNS. LKTI yang saat ini diselenggarakan di tingkat nasional, merupakan kegiatan yang bertujuan menumbuhkan minat menulis di kalangan mahasiswa. Selain itu, melalui tema yang dipilih diharapkan dapat meningkatkan sikap kritis dan kreatif bagi mahasiswa. Tema yang kami angkat saat ini adalah <i><b>Strategi Indonesia Menghadapi Persaingan Pasar Bebas dalam konteks ACFTA</b></i> merupakan isu yang sedang hangat diperdebatkan di dunia perekonomian maupun perdagangan Indonesia. </blockquote><h4>28 Oktober 2011 - <a href="http://www.bi.go.id/">Lomba Karya Ilmiah Bank Indonesia 2011 di Bidang Stabilitas Sistem Keuangan</a></h4><blockquote>Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat umum mengenai misi Bank Indonesia yaitu memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan guna mendukung pembangunan jangka panjang yang berkesinambungan, maka perlu ditingkatkan upaya peningkatan pemahaman masyarakat. Lomba karya ilmiah adalah merupakan salah satu bentuk atau upaya untuk mencapai peningkatan pemahaman tersebut. Oleh karena itu, Bank Indonesia bermaksud untuk menyelenggarakan Lomba Karya Ilmiah di Bidang Stabilitas Sistem Keuangan 2011 dengan tema <b>”Memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Tengah Global Imbalances dan Climate Change".</b></blockquote><h4>31 Oktober 2011 - <a href="http://www.vivanews.com/xl_govlog">GoVlog</a> </h4><blockquote>VIVAnews.com bersama PT XL Axiata menggelar lomba GoVlog di kanal Vlog, portal khusus Blog di VIVAnews.com. XL GoVlog adalah lomba penulisan blog yang unik dan lucu.</blockquote><h4>1 November 2011 - <a href="http://studentcompetitions.com/competitions/your-take-2011/visit">Your take 2011</a></h4><blockquote>The Economist offers insight and analysis on a wide range of issues. That is why we’re inviting students like you to share your perspective on an issue that we have recently covered. So take a picture and tell us how you see the issue!</blockquote><h4 align="left">3 November 2011 - <a href="http://www.forumforindonesia.org/">National Photography and Videography Competition 'Visualize Your Dream'</a></h4><blockquote>Kompetisi fotografi dan videografi yang merepresentasikan bagaiman mimpi para pemuda untuk Indonesia.</blockquote><h4>5 November 2011 - <a href="http://managementexposed.com/">Management E[x]posed National Business Plan Competition</a></h4><blockquote>Dengan tema “Ignite Your Creativity into Visible Business”, Management Exposed bussines plan competition mengajak para partisipan untuk berpikir sekreatif mungkin, mendorong dan mengekspresikan pemikiran tersebut secara “out of the box” dengan tetap memperhatikan visibilitas dan pelaksanaan suatu bisnis.</blockquote><h4>9 November 2011 - <a href="http://studentcompetitions.com/competitions/global-social-entrepreneurship-competition-2012/visit">Global Social Entrepreneurship Competition 2012</a></h4><blockquote>The Global Social Entrepreneurship Competition (GSEC) is a leading-edge international social venture plan competition, where interdisciplinary student teams from around the world propose creative, commercially viable businesses aimed at reducing poverty in the developing world.<a href="http://www.foster.washington.edu/centers/gbc/globalsocialentrepreneurshipcompetition/Pages/video2010.aspx">Watch the GSEC video</a> to get inspired.</blockquote><h4>11 November 2011 - <a href="http://documentarydays2011.blogspot.com/">Documentary Making Competition Documentary Days 2011</a></h4><h4>14 November 2011 - <a href="http://www.cipe.org/essay/rules.php" title="http://www.cipe.org/essay/rules.php">CIPE Youth Essay Contest 2011</a></h4><blockquote>Each year, the <a href="http://www.cipe.org/about">Center for International Private Enterprise</a> invites young people to share their ideas on how youth can help strengthen democracy and the private sector. For questions or concerns, please email <a href="mailto:essay@cipe.org">essay@cipe.org</a>.</blockquote>Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-43032980566977092752011-10-10T18:19:00.003-07:002011-10-10T18:19:44.489-07:00Kisah 'Cinta' Islami & Pengalaman Menulis Naskah<p>Beberapa waktu lalu, saya sempat mengikuti kompetisi menulis naskah film pendek atas ajakan dua orang rekan saya di kampus. Sebenarnya, saya sama sekali tidak punya pengalaman menulis naskah atau skenario sebelumnya. Namun, tak ada salahnya untuk mencoba hal baru. Saya pun bersedia ikut serta dan mulai menulis naskah film tentang kisah cinta bernuansa Islami. </p> <p>Berikut ini petikan skenario yang saya buat. Memang naskah ini sedikit amatir. Ada beberapa istilah pengambilan gambar yang tidak saya ketahui sehingga tidak dimasukkan dalam naskah tersebut. Tak heran jika naskah ini pada akhirnya gagal menjadi pemenang.</p> <blockquote> <p><b>Selang tiga hari sejak putusnya Najwa dengan Quray. Sore hari di kamar tidurnya, Najwa terlihat sedang menjalankan shalat ashar. Setelah shalat dan membaca bacaan dzikir dan doa sesudah shalat, wajahnya nampak memperlihatkan kesedihan. Perlahan air matanya pun menetes.</b></p> <p>Najwa: Yaa, Allah.. Terlarangkah perasaan cinta yang ada di dalam hati ini? Dosakah jika hamba dekat dengan seorang pria dan mengasihinya? Sungguh sejujurnya aku tak sanggup lagi jauh dari pria yang ku kasihi.. <i>(Hiks..hiks.. Najwa terus menangis</i><i>..)</i></p> <p><b></b></p> <p><b>Najwa di kamarnya, malam hari sekitar pukul 21.00. Najwa duduk di ranjangnya, ia mengambil handphonenya dan hendak ia matikan karena ia sudah mau tidur. Namun</b><b>, ia terkejut ketika melihat ada pesan masuk dan pengirimnya adalah Quray Tatum Jamaludin, mantan pacarnya yang masih sangat ia cintai. Ia mulai membacanya, perlahan wajahnya menampakkan kesedihan mendalam, air matanya menetes.</b></p> <p>Isi pesan itu,</p> <p><i>“Najwa, aku tahu kini kau sudah berubah menjadi seorang muslimah yang seutuhnya. Jujur, aku bahagia melihat perubahanmu itu. Tapi, perlu kau tahu, bahwa yang telah kita jalani adalah cinta, bukan maksiat ataupun zina yang dilarang agama. Najwa, aku tak bisa hidup tanpamu, aku mohon kembalilah kepadaku, kita bisa jalani lagi kisah cinta kita dengan tetap berpegang teguh pada ajaran agama.”</i></p> <p>Najwa mematikan handphone-nya, meletakkannya ke meja samping ranjangnya. Najwa berbaring, namun matanya tidak terpejam, ia melamun, menatap ke langit-langit kamarnya, memikirkan isi SMS Quray.</p> <p><b>Beberapa hari kemudian, di ruang baca, perpustakaan. Ada Shihab sedang serius membaca buku tentang Islam. Najwa masuk dan menghampiri Shihab.</b></p> <p><b></b></p> <p>Najwa: Assalamu'alaikum, yaa Shihab</p> <p>Shihab: Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.. Najwa? Coba kau biasakan untuk mengucapkan salam dengan lengkap, karena salam adalah doa.</p> <p>Najwa: Astagfirullah, maafkan saya. <i>(Najwa menunjukkan wajah menyesal, namun kemudian ia tersenyum kembali)</i><i></i></p> <p><i></i></p> <p>Shihab: Subhanallah, Najwa, sekarang kau nampak bahagia sekali, ada apa gerangan?</p> <p>Najwa: Alhamdulillah, sebelumnya aku minta maaf Shihab, tapi sudah ku putuskan untuk kembali berpacaran dengan Quray.</p> <p>Shihab: Apa???? <i>(marah)</i> Kan sudah ku katakan, pacaran itu tidak ada dalam Islam, kau harus menjauhinya.</p> <p>Najwa: Aku tahu Shihab, tapi aku yakin keputusanku untuk berpacaran tidak akan merugikanku, maksudku, semua ini kujalani atas dasar cinta yang tulus, sama sekali tidak ada nafsu dan niat-niat buruk untuk berbuat maksiat, apalagi zina. Na'udzubillah min dzalik.</p> <p>Shihab: Kau benar-benar tak tahu diuntung!!! Sudah kuberi peringatan kau malah mengabaikannya. Semoga Allah mengampuni dosamu, Najwa.</p> <p>Najwa: Maafkan aku Hab, tapi aku harap kau menhormati keputusanku. Aku rasa ini adalah keputusan terbaik bagiku, apalagi dengan kembali berpacaran dengan Quray, aku akan bisa membantu dia agar bisa lebih mendekatkan diri dengan agama. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. <i>(Najwa pergi meninggalkan Shihab)</i></p> <p>Shihab tampak kesak, menahan amarah. Bibirnya digerakkan perlahan membisikkan kata, “Sebenarnya aku mencintaimu Najwa..” </p> <p><b>Shihab seringkali membuntuti dan memata-matai Najwa. Ia begitu terobsesi pada Najwa. Ia lupa ibadah, lupa shalat, dan melupakan agama. Dia telah berubah..</b></p></blockquote> Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-20902064208384540212011-10-10T18:19:00.001-07:002011-10-10T18:19:27.396-07:00Menulis Ekonomi ala Deirdre McCloskey<p>Menulis karya tulis ilmiah memang sudah menjadi kemampuan yang wajib ain untuk dimiliki seorang mahasiswa ilmu ekonomi. Namun, banyak di antara mereka yang masih belum menemukan titik terang tentang bagaimana cara menulis yang baik dan benar. Tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan <em><a href="http://www.Google">Mbah Google</a>, </em>di sana pasti ada berjuta-juta tips penulisan ilmiah berbagai versi yang dapat diterapkan.</p> <p>Di salah satu situs yang dirancang khusus untuk mengayomi mahasiswa ilmu ekonomi di seluruh penjuru dunia, <a href="http://www.StudyingEconomics.ac.uk"><strong>StudyingEconomics.ac.uk</strong></a>, ada sebuah ringkasan praktis tentang poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam menulis <em>paper </em>ekonomi dari Deirdre McCloskey. Ini dia poin-poin pentingnya, semoga bermanfaat.</p> <h4><em>Economical Writing by Deirdre McCloskey</em></h4> <ol> <li>Sebisa mungkin tulis kalimat yang simpel dan langsung pada maksud yang ingin disampaikan agar mudah dimengerti pembaca. Yang terpenting adalah logika ekonomi, bukan kata-kata yang bagus atau struktur kalimat yang rumit. </li> <li>Tulis kembali dan sunting draft pertama dan kedua yang anda buat. Lakukan perbaikan jika anda ingin orang lain membacanya. </li> <li>Hapus kata atau kalimat yang tidak efektif menguatkan topik karya tulis anda. </li> <li>Pastikan setiap kalimat memiliki tiga bagian: subjek, predikat, dan objek. </li> <li>Hindari pendahuluan dan ringkasan yang berlebihan, uraian atau elaborasi <em>wellknown ideas </em>yang berlebihan. </li> <li>Gunakan kalimat aktif untuk memberikan nyawa pada tulisan anda. (Namun, ada pula yang mengatakan bahwa penulisan ilmiah sebaiknya menggunakan kalimat pasif yang sifatnya lebih formal.) </li> <li>Konkrit, beri contoh daripada membahas sesuatu yang tidak jelas. </li> <li>Jangan gunakan banyak kata yang berbeda untuk mengungkapkan gagasan yang sama hanya untuk melakukan variasi. Lebih baik memakai kata yang sama daripada sinonim agar tidak membingungkan pembaca, selain itu pengulangan istilah yang sama akan menambah kohesi tulisan. </li> <li>Minimalkan penggunaan <em>doublets </em>(dua kata yang memiliki arti sama yang digunakan bersamaan dalam satu kalimat). </li> <li>Hindari penggunaan <em>this, that, these</em> dan<em> those</em> yang berlebihan. Lebih baik menggunkan <em>the.</em> </li> </ol> Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-82706888005548634372011-10-02T20:59:00.000-07:002011-10-02T21:02:14.562-07:00Pemicu Tindakan Terorisme dalam Perspektif Ekonomi Politik<div style="background-color: transparent;"><div dir="ltr" id="internal-source-marker_0.6383629508782178" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Latar Belakang</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Terorisme merupakan salah satu bentuk tindak kejahatan khusus yang dapat menimbulkan kerugian besar bagi suatu negara. Dampak kerugian yang ditimbulkan ada yang sifatnya langsung dirasakan, ada pula yang sifatnya tidak langsung. Dampak kerugian langsung bisa berupa kerusakan fisik di sekitar lokasi berlangsungnya tindakan terorisme yang meimbulkan kerugian yang tidak sedikit, misalnya lokasi yang dijadikan tempat peledakan bom. Semakin masif serangan yang dilakuakn teroris, semakin besar pula kerugian langsung yang ditimbulkan. Namun, di sisi lain, ada pula dampak kerugian yang sifatnya tidak langsung yang jumlahnya bisa jadi lebih besar dibandingkan dampak kerugian yang sifatnya langsung. Terjadinya tindakan terorisme di suatu negara secara tidak langsung bisa mengancam sejumlah sektor lapangan usaha dalam perekonomian negara tersebut yang sensitif terhadap perubahan kondisi keamanan. Sebagai contoh, sektor transportasi atau pengangkutan, khususnya transportasi udara, mengingat banyak serangan terorisme yang terjadi di dalam pesawat terbang, seperti dalam peristiwa 11 September saat dua pesawat menabrak gedung WTC. Selain itu, sektor pariwisata juga menderita kerugian yang cukub besar akibat kejadian terorisme. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Bali dan objek-objek tujuan wisata lainnya di Indonesia. Dampak kerugian dari tindakan terorisme yang secara tidak langsung mempengaruhi kinerja (perkembangan) sektor lain ini bisa dikategorikan sebagai eksternalitas negatif dalam perspektif ilmu ekonomi. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terorisme diartikan sebagai penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan (terutama tujuan politik), atau dapat pula diartikan sebagai praktik tindakan teror. Terorisme sendiri pada hakikatnya merupakan suatu tindak kejahatan ekstrim yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menebarkan teror, ancaman, ketakutan, kekhawatiran, dan rasa tidak aman di tengah-tengah masyarakat sehingga menimbulkannya adanya pergolakan dan ketidakstabilan baik secara ekonomi, sosial, maupun politik. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sebuah aksi terorisme dapat dikatakan berhasil jika masyarakat, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang menjadi target aksi terorisme itu merasa takut, khawatir, dan tidak aman. Namun, selama teror berupa ketakutan, kekhawatiran, dan rasa tidak aman itu tidak menyebar luas di masyarakat, aksi terorisme bisa jadi tidak mencapai tujuan yang mereka harapkan. Hal ini sudah disadari dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia (yang telah mengalami sejumlah aksi terorisme dan radikalisme) dengan mempopulerkan slogan </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Kami Tidak Takut!” </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">untuk melawan aksi terorisme dan mengdisinsentif terjadinya aksi-aksi terorisme di masa yang akan datang.</span></span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dengan berlatar belakang permasalahan mengenai terorisme dan dampak kerugian potensial yang ditimbulkan terhadap perekonomian suatu negara, karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor pemicu terjadinya tindakan terorisme di suatu negara. Faktor – faktor tersebut penting untuk dianalisis, diteliti, dan dipahami lebih lanjut agar pemerintah (selaku pengambil kebijakan) dapat mengetahui langkah – langkah strategis apa saja yang perlu dilakukan untuk merealisasikan upaya – upaya preventif untuk mencegah terjadinya tindakan terorisme tersebut. Analisis yang dilakukan lebih banyak menitikberatkan pada analisis berdasarkan ilmu ekonomi yang dipadukan dengan perspektif ekonomi politik, mengingat terorisme pada dasarnya merupakan sutu fenomena sosial yang juga dipengaruhi oleh aspek – aspek politik. Secara garis besar, analisis yang dilakukan menemukan setidaknya tiga faktor pemicu timbulnya tindakan terorisme di Indonesia, antara lain: faktor – faktor sosioekonomi dan demografis, konspirasi politik penguasa, dan kekecewaan akan kegagalan negara. Walaupun demikian, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan faktor mana yang paling signifikan memicu aksi terorisme di Indonesia.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selain itu, karya tulis ini juga memberikan rekomendasikan sejumlah upaya preventif yang perlu dilakukan pemerintah dalam mencegah terjadinya aksi serangan teroris di masa yang akan datang berdasarkan kesimpulan dan hasil analisis faktor – faktor pemicu tindakan terorisme tersebut.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Peristiwa - Peristiwa Terorisme di Indonesia</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selepas terjadinya pergolakan reformasi politik tahun 1998 dan pergantian rezim pemerintahan di Indonesia, sejumlah peristiwa yang dapat dikategorikan sebagai tindakan terorisme banyak terjadi sehingga menimbulkan kecemasan dan mengganggu stabilitas keamanan dalam negeri. Peristiwa – peristiwa itu telah menjadi topik pemberitaan utama di sejumlah media massa nasional, baik cetak maupun elektronik, serta menjadi isu nasional dan menyita perhatian khusus dari pemerintah. Berdasarkan data yang dirangkum dari berbagai sumber, tercatat dari tahun 2000 hingga tahun 2011, telah terjadi lebih dari dua puluh tindakan terorisme di Indonesia. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pada pertengahan tahun 2000, tepatnya pada tanggal 1 Agustus 2000, terjadi ledakan bom di depan rumah duta besar Filipina untuk Indonesia di kawasan Menteng, jakarta Pusat yang menewaskan dua orang korban termasuk duta besar Filipina, Leonides T. Caday. Pada tanggal 27 Agustus 2000, terjadi ledakan granat di Kedutaan Besar Malaysia di daerah Kuningan, Jakarta. Gedung Bursa Efek Jakarta juga menjadi sasaran ledakan bom yang menewaskan sepuluh orang pada tanggal 13 September 2000. Yang paling menggemparkan pemberitaan media nasional adalah terjadinya serangkaian peristiwa ledakan bom pada malam Natal di sejumlah kota di Indonesia yang menewaskan enam belas orang korban jiwa.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pada pertengahan tahun 2001, aksi terorisme kembali menjadikan tempat peribadatan (gereja) sebagai sasaran. Bom meledak di Gereja Santa Anna dan HKBP pada tanggal 22 Juli 2001 yang menewaskan lima orang korban jiwa. Ledakan bom juga terjadi pada tanggal 23 September 2001 di kawasan pusat perbelanjaan Plaza Atrium di daerah Senen, Jakarta Pusat. Aksi teror bom juga terjadi di Makassar pada tanggal 12 Oktober 2001. Ledakan bom terjadi di restoran KFC, selain itu ada pula bom yang gagal meledak di kantor MLC Life cabang Makassar. Institusi-institusi yang memiliki kaitan dengan asing sepertinya terus menjadi sasaran aksi terorisme, salah satunya pada tanggal 6 November 2001, sebuah bom rakitan meledak di Sekolah Internasional Australia (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Australian International School</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">/AIS) di kawasan Pejaten, Jakarta.</span></span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pada tahun 2002, terjadi serangan bom yang paling masif di Indonesia, yaitu peristiwa Bom Bali yang terjadi pada tanggal 12 Oktober 2002. Ledakan bom yang dahsyat ini memakan korban jiwa sebanyak 202 orang yang kebanyakan merupakan wisatawan asing (mayoritas korban berasal dari Australia) dan ratusan orang luka - luka. Selain itu, sejumlah ledakan bom juga terjadi sejumlah kota, seperti ledakan granat di Jakarta dan ledakan bom di berbagai gereja di Palu (1 Januari 2002), ledakan bom rakitan di Konjen Filipina, Manado (12 Oktober 2002), dan ledakan bom rakitan di restoran McDonald’s Makassar.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pada tahun 2003, aksi serangan teroris di Indonesia belum juga surut. Pada 3 Februari 2003 terjadi ledakan bom rakitan di Wisma Bhayangkari, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Jakarta. Tanggal 27 April 2003, ledakan bom terjadi di bandar udara internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Adapun serangan teroris yang paling besar pada tahun 2003 terjadi pada tanggal 5 Agustus 2003, yaitu ledakan bom di Hotel JW Marriot yang menewaskan 11 orang dan ratusan orang lainnya luka – luka.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pada tahun 2004, tindakan terorisme masih saja terjadi di sejumlah tempat, seperti peristiwa Bom Palopo (10 Januari 2004), Bom Kedutaan Besar Australia di kawasan Kuningan, Jakarta (9 September 2004), dan ledakan bom di Gereja Immanuel, Palu (12 Desember 2004). Pada tahun 2005, sejumlah ledakan bom dan tindakan terorisme terjadi di luar Jakarta, antara lain: peristiwa ledakan bom di Ambon (21 Maret 2005), Bom Tentena (28 Mei 2005) yang menewaskan 22 orang korban jiwa, Bom Pamulang (8 Juni 2005), Bom Bali II (1 Oktober 2005) yang menelan korban jiwa sebanyak 22 orang dan lebih dari seratus orang luka – luka, dan Bom Pasar Palu (31 Desember 2005) yang menewaskan delapan orang korban jiwa.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selepas tahun 2005, upaya – upaya pemerintah dalam memerangi tampaknya telah mebuahkan hasil. Penangkapan otak di balik sejumlah serangan teroris pun berhasil dibekuk dan dijatuhi hukuman berat (beberapa di antaranya divonis hukuman mati). Akan tetapi, kondisi keamanan yang mulai kondusif tanpa adanya aksi terorisme di dalam negeri kembali diusik dengan adanya ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton di daerah Kuningan, Jakarta pada tanggal 17 Juli 2009. Tentu peristiwa ini dikhawatirkan merusak stabilitas keamanan dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi nasional yang telah pulih. Belum lagi, gejolak – gejolak politik juga ikut menyeruak setelah terjadinya ledakan bom ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan bahwa ada gerakan teroris yang berupaya mengancam keselamatannya berdasarkan informasi dari intelejen.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Peristiwa ledakan bom kembali mereda di tahun 2010, sejumlah pelaku tindak terorisme juga berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian. Kewaspadaan akan timbulnya tindakan – tindakan terorisme membuat kepolisian melakukan berbagai upaya – upaya pencegahan dan penggagalan. Pada tahun 2011, aksi terorisme kembali muncul dengan target yang berbeda. Misalnya, pada kasus Teror Bom Buku yang menyasar pada tokoh – tokoh yang dianggap liberal. Letakan bom bunuh diri terjadi pula di sebuah masjid dalam komplek Markas Polres Kota Cirebon (15 April 2011), diindikasikan bahwa polisi kembali menjadi target dari para pelaku bom. Salah satu kasus serangan teroris terbaru terjadi di dekat Gereja </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Christ Cathedral</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, Serpong, Tangerang Selatan (23 April 2011), ditemukan bom yang direncanakan meledak pada tanggal 24 April 2011, namun berhasil digagalkan Kepolisian Negara Republik Indonesia.</span></span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dapat dilihat bahwa peristiwa – peristiwa terorisme di Indonesia memiliki sasaran dan lokasi yang bermacam – macam, mulai dari institusi yang berkaitan dengan luar negeri (kedutaan, waralaba luar negeri, hotel asing, dan sebagainya), tempat peribadatan (gereja, masjid), pusat bisnis, aparatur keamanan (kepolisian), dan ruang publik yang banyak didatangi masyarakat. Akan tetapi, tujuan dari aksi terorisme itu hampir sama satu sama lain, yaitu untuk menimbulkan keresahan, ketakutan, dan hilangnya rasa aman di tengah – tengah masyarakat.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pemicu Timbulnya Aksi Terorisme</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Faktor – Faktor Ekonomi sebagai Pemicu Aksi Terorisme</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam perkembangannya, muncul berbagai hipotesis dan argumen yang berusaha menjelaskan faktor - faktor apa yang sebenarnya menjadi penyebab utama munculnya aksi - aksi terorisme di seluruh dunia, salah satunya adalah faktor yang berkaitan dengan perekonomian suatu negara. Faktor – faktor ekonomi ini meliputi faktor geopolitik dalam pengelolaan sumber daya alam negara berkembang oleh negara maju dan faktor – faktor sosioekonomi, seperti kondisi ekonomi masyarakat, kemiskinan, dan pendidikan (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">human capital</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">).</span></span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Menurut Ehrlich dan Liu (2002), faktor geopolitik, khususnya dalam kasus negara kaya (negara maju) yang berusaha mengendalikan sumber daya minyak bumi yang dimiliki negara berkembang mendorong terjadinya serangan teroris yang ditujukan pada negara maju tersebut yang dilakukan oleh segelintir orang dari negara berkembang. Hal ini terkait dengan investasi besar – besaran yang dilakukan negara maju untuk mengeksploitasi sumber daya di negara berkembang yang menimbulkan ketidakadilan ekonomi.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Lebih lanjut, Ehrlich dan Liu (2002) juga mengungkapkan bahwa faktor - faktor sosioekonomi, khususnya masalah kemiskinan, ketidakadilan sosial, dan besarnya jumlah pengangguran atau generasi muda yang tidak memiliki prospek ekonomi, bisa jadi salah satu penyebab yang memberikan sumbangsih dalam mendorong terjadinya aksi - aksi terorisme. Akan tetapi, mengenai signifikansi faktor – faktor tersebut dalam menjelaskan pemicu terorisme masih diperdebatkan dan banyak memunculkan pertentangan. Maka dari itu, faktor - faktor sosioekonomi kerap kali luput dari perhatian negara maju, padahal faktor tersebut memiliki potensi menciptakan kelemahan - kelemahan yang dapat memotivasi tindakan terorisme dan memudahkan perekrutan teroris. Terkait hal tersebut, perlu adanya upaya - upaya khusus yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki kelemahan – kelemahan sosioekonomi yang ada. Negara - negara maju, khususnya Amerika Serikat, dirasa mampu untuk membantu upaya penurunan angka terorisme dengan cara mengontrol konsumsi yang berlebihan (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">over-consumption</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">) dan meningkatkan jumlah bantuan (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">aid</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">) bagi negara - negara berkembang. </span></span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Memang perlu diakui bahwa faktor - faktor kondisi sosioekonomi bukanlah penyebab utama atau penyebab satu – satunya dari timbulnya aksi serangan teroris. Buktinya, tidak semua negara - negara di Asia Tenggara dan Amerika Latin yang memiliki kondisi sosioekonomi yang sama dengan Indonesia memunculkan gerakan terorisme dan mengalami serangan teroris seperti Indonesia. Selain itu, walaupun jumlah orang miskin di sejumlah negara berkembang, termasuk Indonesia, sangat banyak jumlahnya (bisa jadi lebih dari lima puluh persen dari jumlah penduduk), sebagian besar penduduk bukanlah teroris atau dengan kata lain hanya sedikit sekali anggota masyarakat yang menjadi teroris.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Menurut Ehrlich dan Liu (2002), banyak orang, baik orang miskin maupun orang kaya, di negara berkembang lebih banyak memberikan perhatian pada kehidupan mereka sehari - hari dibandingkan harus melakukan tindakan -tindakan terorisme demi kepentingan politik. Maka dari itu, penjelasan mengenai faktor – faktor penyebab timbulnya aksi terorisme di suatu negara memerlukan pengkajian lebih lanjut terkait aspek – aspek budaya, sejarah, politik, dan agama, bukan hanya ditinjau dari kondisi ekonomi dan kesejahteraannya.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Literatur empiris menunjukkan bahwa kemiskinan dan kondisi ekonomi tidak memiliki korelasi dengan jumlah aksi teror, teori memprediksi bahwa kemiskinan dan kondisi ekonomi yang buruk dapat mempengaruhi kualitas aksi teror yang terjadi (Benmelech, Berrebi, dan Klor, 2010). Dalam teori dijelaskan bahwa kondisi perekonomian yang buruk dapat mendorong orang – orang yang memiliki kemampuan lebih dan pendidikan tinggi untuk ikut serta dalam suatu aksi terorisme dan memungkinkan organisasi teror radikal mengirimkan teroris dengan kualifikasi yang lebih baik ke dalam suatu misi terorisme yang lebih kompleks dan dampak yang lebih besar. Benmelech, Berrebi, dan Klor (2010) menemukan bukti adanya korelasi antara kondisi ekonomi, karakteristik teroris bom bunuh diri, dan target serangan mereka, berdasarkan kasus teroris bom bunuh diri dalam konflik Palestina dan Israel. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pemaparan Benmelech, Berrebi, dan Klor (2010) bahwa tingkat pengangguran yang tinggi dan kondisi perekonomian yang buruk memungkinkan organisasi teror untuk merekrut teroris yang lebih berpendidikan, dewasa, dan berpengalaman, kontradiktif dengan pemaparan Ehrlich dan Liu (2002). Namun, apabila analisis tersebut benar adanya, maka kesimpulan ini bisa menjelaskan mengapa hanya segelintir orang yang menjadi teroris di negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk miskin yang relatif besar. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Argumen tentang faktor – faktor ekonomi sebagai pemicu terorisme ini bisa menjelaskan pemicu terorisme di Indonesia, di mana tingkat pengangguran yang masih tinggi dan kondisi kesejahteraan masyarakat yang buruk mendorong sejumlah orang berpendidikan untuk menjadi otak tindakan teroris. Namun, di sisi lain, kondisi masyarakat yang masih miskin dan berpendidikan rendah juga memudahkan teroris untuk merekrut teroris untuk melakukan serangan bom bunuh diri.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Terorisme sebagai Implikasi Kegagalan Pemerintah</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Argumen lain yang berusaha menjelaskan motif di balik aksi terorisme di Indonesia adalah terkait kegagalan pemerintah. Hidayat (2011) dan Pirous (2011) menyatakan bahwa masih tumbuhnya kegiatan terorisme di Indonesia, antara lain, karena pemerintah dianggap gagal mewujudkan kesejahteraan rakyat, melakukan penegakan hukum, dan memenuhi janji-janjinya semasa kampanye.#</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Lebih lanjut, munculnya tindakan terorisme di Indonesia merupakan implikasi dari buruknya kondisi bangsa saat ini yang membuat banyak orang frustrasi. Hal ini ditandai dengan beberapa indikator ekonomi dan politik, antara lain tindakan korupsi yang terus merajalela, ekonomi rakyat kecil yang sulit dan semakin terdesak, jaminan keamanan bagi masyarakat yang rendah (kegagalan aparatur keamanan dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat), para pemimpin pemerintahan tidak lagi mampu memberikan teladan atau contoh yang baik kepada masyarakat (buruknya moral para wakil rakyat yang semakin terekspos media), dan konspirasi global yang merugikan bangsa atau umat tertentu (seperti: konspirasi zionis, konspirasi organisasi – organisasi multilateral internasional, dan lain-lain). Indikator – indikator tersebut memunculkan anggapan bagi segelintir orang bahwa Indonesia saat ini telah menjadi negara yang gagal (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">failed states</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">) di sejumlah bidang, khususnya yang terkait dengan kesejahteraan rakyat.</span></span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Argumen bahwa tindakan terorisme di Indonesia dipicu oleh kegagalan pemerintah juga dapat dihubungkan dengan argumen sebelumnya yang menjelaskan bahwa tindakan terorisme disebabkan kondisi sosioekonomi yang buruk. Kedua argumen tersebut dapat melengkapi satu sama lain. Munculnya anggapan bahwa pemerintah Indonesia telah gagal dalam menjalankan perannya selama ini, baik dalam kesejahteraan masyarakat, penegakan hukum, maupun politik luar negeri, mendorong segelintir orang berpendidikan untuk merancang aksi terorisme. Kondisi kesejahteraan masyarakat yang rendah dan tingkat pengangguran tinggi memudahkan otak aksi terorisme tersebut untuk merekrut pelaku – pelaku terorisme lainnya, khususnya yang berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Konspirasi Penguasa dan Aparat di Balik Aksi Terorisme</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selain faktor – faktor sosial dan ekonomi, muncul pula argumen yang menyatakan bahwa tindakan – tindakan terorisme yang ada di Indonesia hanyalah rekayasa penguasa belaka. Dalam hal ini, faktor politik dan pemerintahan yang berperan dalam menimbulkan aksi – aksi terorisme di dalam negeri.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Abshor# (2011) menilai bahwa pemerintah baru berhasil mengatasi terorisme di Indonesia, namun, di sisi lain, pemerintah belum berhasil mencegah tindakan terorisme dalam bentuk deradikalisasi. Hal tersebut mendorong pemerintah untuk dapat merangkul organisasi yang mendukung pluralisme dan mengembangkan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat </span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">bahwa aksi kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan. Oleh karena itu, peran pemuka agama dan tokoh masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk menghapuskan paham – paham keagamaan yang radikal dan meniadakan kekerasan antarumat beragama.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Latief# (2011) menilai kembali maraknya aksi terorisme di Indonesia pada tahun 2011 menimbulkan banyak praduga, apakah aksi teror yang terjadi antara nyata dan rekayasa (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">real – unreal</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">). Muncul argumen yang menyatakan bahwa aksi terorisme yang terjadi belakangan ini memiliki kaitan dengan korban – korban kekerasan di masa lalu (khusunya, pada masa Orde Baru), mengingat aparat keamanan turut menjadi target serangan teroris. Di sisi lain, muncul pula argumen adanya keterlibatan negara dalam aksi terorisme. Dalam perjalanan sejarah Indonesia, terdapat hubungan antara skenario aparatur pertahana dan keamanan negara untuk melindungi kepentingan – kepentingan politik penguasa.</span></span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Argumen bahwa ada keterlibatan negara dalam aksi terorisme di Indonesia terdapat dalam film “</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Inside Indonesia’s War and Teror</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">”. Film ini diproduksi oleh Dateline SBS (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Special Broadcasting Service</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">), sebuah stasiun televisi terkenal di Australia dan sudah ditayangkan pada tanggal 12 Oktober 2005. Film dokumenter tersebut menyimpulkan bahwa mayoritas aksi teror dan kerusuhan antaragama di Indonesia adalah proyek negara yang melibatkan TNI (Tentara Nasional Indonesia), Polri (Kepolisian Republik Indonesia), dan BIN (Badan Intelejen Negara). Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ada suatu konspirasi politik penguasa di balik aksi – aksi terorisme di Indonesia. </span></span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Argumen ini memang sangat kontroversial dan bisa menyulut gejolak politik dan keamanan dalam negeri, serta menciptakan instabilitas nasional. Maka dari itu, pemerintah perlu menunjukkan keseriusan dalam memerangi terorisme sambil tetap menjalankan tugasnya dalam membela kepentingan rakyat, bukan hanya sekedar mengurusi kepentingan elit – elit politik.</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kesimpulan</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa setidaknya ada tiga argumen yang menjelaskan faktor – faktor pemicu timbulnya tindakan terorisme di Indonesia. Pertama, faktor – faktor ekonomi, tingkat pengangguran yang tinggi dan kondisi ekonomi yang buruk mendorong sejumlah orang untuk melakukan tindakan teroris. Kondisi sosioekonomi yang buruk juga memudahkan organisasi teroris dalam merekrut teroris untuk melakukan serangan bom bunuh diri. Kedua, kekecewaan akan kegagalan negara dalam menjalankan perannya selama ini, baik dalam hal ekonomi, penegakan hukum, maupun politik luar negeri, mendorong segelintir orang berpendidikan untuk merancang aksi terorisme. Ketiga, adanya konspirasi politik penguasa, di mana mayoritas aksi teror dan kerusuhan antaragama di Indonesia adalah proyek negara yang melibatkan TNI, Polri, dan BIN. </span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Perlu dilakukan penelitian dan pengujian lebih lanjut untuk membuktikan faktor mana yang paling signifikan dalam memicu aksi terorisme di Indonesia. Namun, di sisi lain, perlu adanya upaya - upaya khusus yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki kelemahan – kelemahan dalam bidang ekonomi, politik, keamanan, dan penegakan hukum yang ada. Negara - negara maju juga berpotensi untuk membantu upaya penurunan angka terorisme dengan cara meningkatkan jumlah bantuan (</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">aid</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">) bagi negara - negara berkembang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. </span></span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Bibliografi</span></div><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Benmelech, E., Berrebi, C., & Klor, E. F. (2010). Economic Conditions and the Quality of Suicide Terrorism. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">NBER Working Paper No. 16320 August 2010 .</span></span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ehrlich, P. R., & Liu, J. (2002). Some Roots of Terrorism. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Population and Environment, Vol. 24, No. 2 (Nov., 2002) ,</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> 183-192.</span></span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Garoupa, N., Klick, J., & Parisi, F. (2006). A Law and Economics Perspective on Terrorism. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Public Choice, Vol. 128, No. 1/2, The Political Economy of Terrorism (Jul., 2006) ,</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> 147-168.</span></span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Hidayat, T. Ulil: Pemerintah Belum Berhasil Cegah Terorisme. Diakses pada Juni 2, 2011, dari </span><a href="http://news.okezone.com/read/2011/05/01/337/451964/ulil-pemerintah-belum-berhasil-cegah-terorisme"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://news.okezone.com/read/2011/05/01/337/451964/ulil-pemerintah-belum-berhasil-cegah-terorisme</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.</span></span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kamus Bahasa Indonesia. (.) Definisi Terorisme – Kamus Bahasa Indonesia. Diakses pada Juni 2, 2011, dari </span><a href="about:blank"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://kamusbahasaindonesia.org/terorisme</span></a></span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-indent: -28.35pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">KOMPAS Cetak. (2011, April 24). Global TV Pastikan IF Tak Meliput Terorisme. Diakses pada April 24, 2011, dari </span><a href="http://cetak.kompas.com/read/2011/04/24/03082655/global.tv.pastikan.if.tak.meliput.terorisme"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://cetak.kompas.com/read/2011/04/24/03082655/global.tv.pastikan.if.tak.meliput.terorisme</span></a></span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-indent: -28.35pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">______. (2011, April 24). Polri Geledah di Cirebon. Diakses pada April 24, 2011, dari </span><a href="http://cetak.kompas.com/read/2011/04/25/02523517/polri.geledah.di.cirebon"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://cetak.kompas.com/read/2011/04/25/02523517/polri.geledah.di.cirebon</span></a></span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-indent: -28.35pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">______. (2011, April 24). Tajuk Rencana: Perlunya Solidaritas Bersama. Diakses pada April 24, 2011, dari </span><a href="http://cetak.kompas.com/read/2011/04/25/02523517/polri.geledah.di.cirebon"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://cetak.kompas.com/read/2011/04/25/02523517/polri.geledah.di.cirebon</span></a></span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kurrild-Klitgaard, P., Justesen, M. K., & Klemmensen, R. (2006). The Political Economy of Freedom, Democracy and Transnational Terrorism. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: italic; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Public Choice, Vol. 128, No. 1/2, The Political Economy of Terrorism (Jul., 2006) ,</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> 289-315.</span></span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Rachmat, A., et. al. Terorisme Indonesia, Antara Ada dan Tiada | Indonesia Media Online. Diakses pada Juni 2, 2011, dari </span><a href="http://www.indonesiamedia.com/2011/04/20/terorisme-indonesia-antara-ada-dan-tiada/"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://www.indonesiamedia.com/2011/04/20/terorisme-indonesia-antara-ada-dan-tiada/</span></a></span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Wikipedia. Terorisme di Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Diakses pada Juni 2, 2011, dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Terorisme_di_Indonesia"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://id.wikipedia.org/wiki/Terorisme_di_Indonesia</span></a><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.</span></span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-indent: -28.35pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Yudistira, C., dan Dundu, P.E. (2011, April 24). Kami Mengenal Mereka sebagai Pedagang Keliling. Diakses pada April 24, 2011, dari </span><a href="http://cetak.kompas.com/read/2011/04/25/0417283/kami..mengenal.mereka..sebagai.pedagang.keliling"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://cetak.kompas.com/read/2011/04/25/0417283/kami..mengenal.mereka..sebagai.pedagang.keliling</span></a></span></div><div dir="ltr" style="margin-bottom: 0pt; margin-left: 28.35pt; margin-top: 0pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Vivanews.com. Mabes Polri: Bom Cirebon Targetnya Polisi - Yahoo! News. Diakses pada Juni 2, 2011, dari </span><a href="http://id.berita.yahoo.com/mabes-polri-bom-cirebon-targetnya-polisi-20110415-002223-512.html"><span style="background-color: transparent; color: blue; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">http://id.berita.yahoo.com/mabes-polri-bom-cirebon-targetnya-polisi-20110415-002223-512.html</span></a></span></div></div>Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-54394549778752985342011-09-13T21:28:00.001-07:002011-09-13T21:28:21.190-07:00Senior Thesis Story: Welcome (Last) Semester<blockquote> <p>Will it be the last?</p> </blockquote> <p>Mungkin itulah yang menjadi pertanyaan yang berkeliaran di pikiran saya. Muncul keraguan saya tidak bisa menyelesaikan skripsi di semester ini, mengingat masih ada empat mata kuliah yang harus saya jalani. Belum lagi, proposal skripsi yang notabene menjadi prasyarat untuk bisa lulus di akhir semester ini belum rampung (bahkan belum dibuat sama sekali). Bahaya!</p> <p>Teman-teman di kampus banyak yang berspekulasi kalau saya memang berniat untuk lulus 3,5 tahun. Ada yang meledek (padahal yang meledek itu <em>most likely</em> berniat lulus cepat juga, ckckck...), ada juga yang memotivasi. Ya, itu tidak salah. Tetapi, sebenarnya saya adalah tipikal orang yang pasrah. Kalau memang tidak bisa, ya tidak perlu dipaksakan. Setelah apa yang terjadi di masa lalu, saya percaya pada takdir yang disuratkan Tuhan. Kita hanya bisa berusaha, tetapi Tuhanlah yang menentukan akhir dari segalanya.</p> <blockquote> <p>Okay! So, the point is if I want it to be the last semester, there'll be no time to goof off. I should give more attentions to my thesis proposal. </p></blockquote> Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-62354389535964161902011-09-13T21:26:00.001-07:002011-09-13T21:26:03.542-07:00Senior Thesis story: "Iqra"<p>Entah mengapa, semakin hari, semakin tua, semakin umur bertambah, saya semakin malas membaca. Cukup ironis, mengingat saat masih duduk di bangku sekolah (zaman SD-SMP-SMA), saya memasukkan membaca buku sebagai salah satu kegemaran saya. Tetapi, semenjak saya menjejakkan kaki di dunia perkuliahan, membaca bukanlah lagi menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk saya jalani, sebaliknya aktivitas ini menjadi sangat membosankan. Saya lebih suka menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendengarkan musik sambil bernyanyi, berselancar di dunia maya, menonton TV, atau sekedar tidur-tiduran.Wajar saja demikian karena buku teks perkuliahan itu bukan main tebalnya (setebal kamus) dan hampir semuanya berbahasa Inggris.</p> <p>Kini, mau tidak mau, suka tidak suka, saya harus memaksakan diri saya untuk kembali menggemari kegiatan membaca. Ini penting, mengingat saya sedang mempersiapkan tugas akhir alias skripsi yang mengharuskan saya untuk membaca puluhan atau bahkan ratusan sumber referensi, baik yang berupa buku teks, jurnal, maupun artikel ilmiah lainnya. Jadi, kini saatnya untuk mulai membasmi rasa malas dan kantuk, mulai membaca.</p> <p>Banyak jalan yang dapat ditempuh untuk menemukan kenikmatan dalam membaca buku. Salah satunya adalah dengan mendengarkan musik sambil membaca. Namun, ada risikonya. Bisa-bisa konsentrasi menjadi terpecah, bukannya mentransfer bacaan ke otak malah bernyanyi seiring alunan musik yang didengar. Cara lain adalah dengan menggunakan <em>stabilo</em> / spidol warna-warni untuk meng-<em>highlight </em>poin-poin penting dalam bacaan sehingga kegiatan membaca pun jadi semakin berwarna.</p> <p><em>At the end of the day,</em> saya pun menyadari bahwa kunci kesuksesan membaca itu ada pada niat. Ya, kalau niat sudah kuat, maka rintangan apapun dapat dilalui. Jadi, bagi anda yang ingin sukses memperkaya ilmu pengetahuan dengan membaca, niat dalam diri dulu harus dikuatkan. Pertama, niatkan membaca sebagai ibadah. Dengan demikian, walaupun ilmu yang didapat dari membaca tak seberapa, percayalah bahwa kegiatan ini akan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT. Amin. Setelah ibadah, barulah niatkan membaca untuk motivasi lainnya, seperti: membaca sebagai usaha mendapatkan nilai bagus saat ujian, dan sebagainya. Bukan bermaksud menceramahi, ini hanya opini saya saja dan ada baiknya untuk diterapkan (khususnya oleh saya pribadi).</p> <p>Oke, mulai sekarang, marilah "<em>iqra</em>"!</p> Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-73405439910057279402011-09-11T18:55:00.000-07:002011-10-13T18:56:30.073-07:00Konspirasi Lady Gaga: Fact or Fiction?<h4><font size="2">Awal Mula Mengenal Gaga</font></h4> <p><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOH077bGNG577ytv5UFSOFFx9Rn_6Yr7oILg6ueWpXkN7o7BrkPJJdIJmX34tUnKu37yZWEzY9gkCfafSAxMZ40FaXAoOt4lvymbns46W2IXVc2q6fC2wSiztcXRppcSyAg9iUHZMsGomf/s1600-h/vlcsnap2011061119h07m17s2415.png"><font size="2"><img title="vlcsnap-2011-06-11-19h07m17s241" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin: 0px 15px 4px 0px; border-right-width: 0px" height="194" alt="vlcsnap-2011-06-11-19h07m17s241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuB3lOM75eVO2mM9r6eW7snDoM04-dbGUF255H_UfY83pDzMBGVNyArhggjENPSAME1exiGFPHuv18iz12wg4q24UTS5IfTY0VBphGCC38Dkm1SGxsH66bwHXq8dtDEuED_L_51SfakIlB/?imgmax=800" width="333" align="left" border="0" /></font></a><font size="2"> Tahun 2009 adalah permulaan saya mengenal sosok penyanyi eksentrik, Lady Gaga. Perkenalan itu terjadi di salah satu ruang karaoke NAV Depok. Awalnya, saya sama sekali tak mengenali sosok penyanyi berambut blonde yang sekilas mirip Gwen Stefani itu. Maklum saja, saya kurang mengikuti perkembangan musik pop Amerika pada periode 2008-2009. Hingga pada suatu malam, saya berkaraoke bersama teman-teman kampus. Saat itu, salah satu teman saya, Dhita Larasati menyanyikan lagu <em>"Just Dance"</em> dan <em>"Eh,Eh (Nothing Else I Can Say)".  </em></font></p> <p><font size="2">Musiknya yang <em>catchy,</em> gaya bernyanyi yang unik, serta tampilan video klip yang<em> nyeleneh</em> membuat saya jatuh hati pada Lady Gaga. Saya pun mulai mendengarkan album <em>The Fame</em> yang kental dengan nuansa <em>electropop </em>dan <em>dance </em>yang diusungnya yang asyik untuk bergoyang. Tak lama kemudian, saya pun menggemarinya. Puncaknya, di pertengahan 2010 saya benar-benar <em>tergagahi </em>Lady Gaga. Saya habis digagahi lagu-lagu dan video-video Gaga yang sangat aneh dan nyentrik, tapi asyik juga untuk dinikmati.</font></p> <h4><font size="2">Gaga dan Kegilaan Berekspresi</font></h4> <p><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtFmx1bvZrahofH-96HB9hGPDdUbJdmnaGP-m54_MBz1RzY6WeoeYCWkb-JEMCZAYcfqMJgmlCjz5I2L3Wsudb8mYLIsbcHC8fO1jk0DZxmW6sZloiN0yddxA9mnTkQaX1K1A1Zu9sHe5y/s1600-h/vlcsnap2011061119h06m40s1267.png"><font size="2"><img title="vlcsnap-2011-06-11-19h06m40s126" style="border-top-width: 0px; display: block; border-left-width: 0px; float: none; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; border-right-width: 0px" height="321" alt="vlcsnap-2011-06-11-19h06m40s126" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn8U7NqOzdPTV_Pwb8YUxnqnYycN26fyOOFBLDC5K3xE7eukYQz7oalznBJuqtW7GebaXfF3QmnQ9u-dmk6jMceDDfvZZOvU8jHGNXjFcgoNsk-Qxhzr6zI_z817MuJTJLW9pqQCCooVMi/?imgmax=800" width="575" border="0" /></font></a><font size="2"> Walaupun banyak tanggapan miring tentang Lady Gaga, saya tetap menyukainya. Bagaimanapun bagi saya, apa yang dilakukan Gaga merupakan bentuk dari ekspresi kreativitas yang membedakannya dengan penyanyi wanita lainnya. Gaga tidak takut dikatai aneh, benar-benar berani berbuat gila hanya untuk memuaskan hasrat seninya dan menyenangkan para penikmatnya.</font></p> <h4><font size="2">Konspirasi Gaga?</font></h4> <p><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEwmusTkDvLllg-FxZ4s3Ec5YUl6nnFXfAqWLyB21NhwxPbBJ3MxTGMJ6iKUB4KJAWLud1IlxOh6s9fhqlCUKD_YqGqPPtGtGBNufiKVc7fSr0hO_szX-PUAMIuLiC_LE3BH2AVAKgmfvo/s1600-h/image1.png"><font size="2"><img title="image" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; border-right-width: 0px" height="280" alt="image" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv9u1dJba3PLkNdGmtGqv8Uvlziixtk5kiW7DBg6HfNlT328oV6fYVnU3VtU-luiJ97U4WjjgIA9-5_DP4BwRJZJwBVVjCWfWWXq5Bf48VP8uZU4iE_gsWAXkDJIhlTlZAjKTZ42DShVTt/?imgmax=800" width="252" align="right" border="0" /></font></a><font size="2"> Dan, di tahun 2011 ini, saya tahu bahwa  ada konspirasi tersembunyi di balik kesuksesan seorang Gaga. Konon katanya, Lady Gaga adalah seorang "budak" <em>mind-control</em> yang sengaja digunakan untuk kepentingan Illuminati. Pertama kali saya mendengar kabar keterkaitan Gaga dengan Illuminati dari seorang teman saya. Karena penasaran, saya pun mulai menelusuri kebenarannya. Saya pun menemukan banyak informasi tentang Lady Gaga yang ternyata dibaluti simbolisme dan konspirasi tersembunyi dari sejumlah blog dan forum diskusi. Mayoritas informasi tersebut merujuk pada satu situs, <font color="#ff0000"><strong>Vigilantcitizen.com</strong></font>. Ada banyak tulisan tentang Gaga di situs itu yang memaparkan bahwa Gaga adalah seorang budak Illuminati, pengikut <em>freemason</em>, pemuja okultisme, pengusung antikristus, dan lain sebagainya. Tulisan-tulisan tersebut, antara lain bertajuk:</font></p> <ul> <li> <div align="justify"><font color="#000000" size="2"><em><strong>Lady Gaga, The Illuminati Puppet </strong></em></font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000" size="2"><em><strong>Lady Gaga, the Illuminati Puppet – Part 2 </strong></em></font></div> </li> <li> <div align="justify"><em><strong><font color="#000000" size="2">Lady Gaga’s Bad Romance – The Occult Meaning </font><ins><ins></ins></ins></strong></em></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000" size="2"><em><strong>Lady Gaga’s “Alejandro”: The Occult Meaning </strong></em></font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000" size="2"><em><strong>Lady Gaga Channels Alexander McQueen and Mind Control </strong></em></font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000" size="2"><em><strong>Lady Gaga’s “Born This Way” – The Illuminati Manifesto </strong></em></font></div> </li> <li> <div align="justify"><font color="#000000" size="2"><em><strong>Lady Gaga’s “Judas” and the Age of Horus </strong></em></font></div> </li> </ul> <p><font size="2">Akan tetapi, saya berpikir bahwa rumor adanya kaitan Lady Gaga dengan <em>secret society</em> dan agenda <em>New World Order</em> itu bisa jadi hanya isapan jempol belaka, atau bahkan hanya sekadar fantasi berlebihan si penulis. Pada akhirnya, cerita-cerita itu hanya akan menjadi bahan perbincangan yang mengasyikan dan sedikit menakutkan tentunya kalau-kalau itu semua ternyata adalah suatu kebenaran. Untuk sekarang, lupakan saja konspirasi yang ada di baliknya, lebih baik kita nikmati saja karya dari salah satu musisi paling berbakat abad ini.</font></p> Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-17647325408121900042011-09-06T23:53:00.000-07:002011-09-07T20:28:45.187-07:00Ikutilah Kompetisi Esai Indonesia Economic Outlook (IEO) 2012!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgesK5hPdgWZIlhowq9-hkop1Yvwf59QvcmiCSRdXFItqBG57o24t8iwZzQ0EXHGy1fc3lisi3DTAFzmJH43EU2ih5ucUaREYdkVO3kbW5nX01zqTHJrXOY1ahPYgBPWRstCJ9lCG9PzumN/s1600/305454_10150326382803407_787473406_7829851_570014_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgesK5hPdgWZIlhowq9-hkop1Yvwf59QvcmiCSRdXFItqBG57o24t8iwZzQ0EXHGy1fc3lisi3DTAFzmJH43EU2ih5ucUaREYdkVO3kbW5nX01zqTHJrXOY1ahPYgBPWRstCJ9lCG9PzumN/s1600/305454_10150326382803407_787473406_7829851_570014_n.jpg" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kompetisi IEO 2012 terdiri dari dua rangkaian acara, yaitu tahap kompetisi esai mahasiswa universitas se-Indonesia dan tahap final, yaitu presentasi esai bagi para finalis peserta kompetisi esai IEO 2012.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seluruh esai yang masuk ke panitia Kompetisi dan Diskusi IEO 2012 akan diseleksi dan dikerucutkan menjadi 10 peserta terbaik, dimana kesepuluh peserta tersebut berhak melanjutkan tahapan selanjutnya di Depok.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Persyaratan Kompetisi Esai</span></b><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Peserta adalah mahasiswa S1 atau D3 yang masih aktif di seluruh Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta di Indonesia</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Peserta terdiri dari perseorangan maupun tim dengan jumlah maksimal 2 orang per tim, dimana setiap peserta hanya dapat mengirimkan satu esai saja.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Esai ditulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia baku yang baik dan benar</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Esai merupakan hasil karya orisinal (bukan hasil plagiat) dan belum pernah dipublikasikan di media manapun dan digunakan untuk kegiatan kompetisi sejenis lainnya</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Para peserta diperbolehkan untuk dibimbing secara intensif oleh pihak yang dianggap peserta mampu membimbing mereka (esai harus tetap orisinal, bukan hasil plagiarisme).</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Peserta wajib menyertakan sumber-sumber data dan kutipan yang digunakan dalam esai, baik berupa daftar pustaka maupun catatan kaki (footnote).</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Peserta Kompetisi Esai IEO dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 50.000,00 dapat dibayarkan pada nomor rekening 157-000-299-0167 atas nama Elizabeth Rosalina Gultom, Bank Mandiri KK UI Depok pembayaran paling lambat dilakukan pada Rabu, 5 Oktober 2011 setelah melakukan pembayaran harap melakukan konfirmasi kepada panitia pada nomor 085691919304.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Peserta yang berhasil masuk ke tahap berikutnya, yaitu tahap Final Kompetisi Esai IEO 2012 dikenakan biaya akomodasi selama rangkaian acara sebesar Rp 250.000,00 (bagi peserta yang menginap) dan Rp 100.000,00 (bagi peserta yang tidak menginap). Biaya akomodasi dapat dibayarkan pada nomor rekening 157-000-299-0167 atas namaElizabeth Rosalina Gultom, Bank Mandiri KK UI Depok.</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Kriteria Penilaian Esai</b></span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketajaman analisa. (30%)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ide, inovasi, dan orisinalitas. (25%)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kelengkapan data, relevansi data, dasar teori, dan kemampuan argumentasi (menghubungkan masalah, teori, disertai dengan ketersediaan data yang relevan, dan argumentasi yang kuat). (25%)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sistematika penulisan dan tata bahasa tulisan. (10 %)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penggunaan sumber serta referensi dan pencantuman. (10 %)</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Sifat dan Isi Tulisan</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Esai bertemakan “<i>High Energy Prices : Challenges and Opportunities”</i> dimana dalam kompetisi esai IEO 2012 peserta diminta untuk menulis esai yang berisikan mengenai rekomendasi kebijakan bagi pemerintah mengenai permasalahan <i>High Energy Prices : Challenges and Opportunities</i> yang terjadi di Indonesia, baik untuk Sektor Moneter, Sektor Fiskal ataupun Sektor Rill.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tingginya harga energi (<i>High Energy Prices</i>) pada tahun 2011 dapat menciptakan tantangan maupun peluang terhadap perekonomian Indonesia. Seperti halnya untuk sektor rill, tingginya harga energi ini telah memukul berbagai sektor rill di Indonesia, seperti industri semen dan perusahaan pembangkit listrik yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar. Di sisi lain tingginya harga energi juga menciptakan suatu peluang investasi lain seperti investasi pada energi alternatif. Namun, tidak hanya sektor Rill yang terkena dampak <i>High Energy Prices</i>, sektor fiskal dan sektor moneter juga terkena dampak akibat tingginya harga energi tersebut.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam Sektor fiskal, fluktuasi harga energi pada tahun 2011 terutama harga minyak bumi sangat membebani APBN Indonesia yang menciptakan suatu tantangan terhadap perekonomian. Hal ini disebabkan oleh membengkaknya subsidi energi sehingga mengorbankan pos belanja lain yang lebih penting, seperti pendidikan, pembayaran beban utang, dan belanja pegawai. Pemerintah dihadapkan dengan pilihan mempertahankan beban subsidi atau melakukan pembatasan subsidi energi bahkan mencabutnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selain itu tantangan juga datang dari sektor moneter, seperti halnya target inflasi pemerintah dalam APBN 2011 adalah sebesar 5,3 persen atau 5,65 persen pada APBNP 2011. Target ini dapat dicapai jika pemerintah tidak menaikan harga BBM pada tahun 2011 ini. Hal ini dikarenakan harga BBM bersubsidi cukup sensitif terhadap inflasi. Kenaikan harga BBM sebesar Rp500 dapat mengakibatkan kenaikan inflasi sebesar 0,25 persen. Gubernur BI, Darmin Nasution, mengatakan bahwa kejelasan kebijakan pemerintah tentang BBM pada tahun ini (apakah tetap, dibatasi, atau bahkan dicabut) akan membuat tekanan inflasi pada 2012 dapat lebih terkendali.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Peserta Kompetisi Esai IEO 2012 diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah untuk mengatasi permasalahan mengenai tersebut. Peserta kompetisi esai IEO 2012 dapat memberikan rekomendasi kebijakan dengan hanya memilih salah satu dari subtema dibawah ini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><u>Subtema Esai Rekomendasi Kebijakan IEO 2012:</u></span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Esai Rekomendasi Kebijakan bagi Sektor Moneter terkait High Energy Prices : Challenges and Opportunitiesyang terjadi di Indonesia. Peserta diharapkan dapat merekomendasikan kebijakan moneter apa yang dapat dilakukan Otoritas Moneter untuk merespon dampak tingginya harga energi di Indonesia.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Esai Rekomendasi Kebijakan bagi Sektor Fiskal terkait High Energy Prices : Challenges and Opportunities yang terjadi di Indonesia. Peserta diharapkan dapat merekomendasikan kebijakan fiskal apa yang seharusnya dilakukan pemerintah untuk merespon dampak akibat tingginya harga energi serta konsekuensi logis akibat kebijakan itu.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Esai Rekomendasi Kebijakan bagi Sektor Rill terkait High Energy Prices : Challenges and Opportunities yang terjadi di Indonesia. Peserta diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah untuk merespon dampak akibat tingginya harga energi guna melindungi sektor rill.</span></li>
</ol><ul><ul><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Peserta Esai Rekomendasi Kebijakan diwajibkan hanya memilih satu diantara ketiga sub tema diatas.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Logis dan Sistematis, yaitu esai harus ditulis secara sistematis dan runut dimulai dari pemaparan dan latar belakang masalah, isi (pembahasan), dan kesimpulan. Isi esai juga harus logis (bila memungkinkan didasarkan atas teori keilmuan tertentu).</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Objektif, yaitu esai harus disertai data-data yang akurat (beserta sumbernya) dan dapat dipertanggungjawabkan. Esai juga tidak boleh ditulis berdasarkan emosional penulis dan tidak mengandung unsur-unsur SARA serta tidak subjektif dalam memandang permasalahan yang diangkat.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Orisinalitas, yaitu esai harus orisinal dan bukan hasil plagiarisme (menjiplak karya orang lain). Setiap data harus dicantumkan sumber, informasi yang didapat dari berbagai media harus disertakan dalam catatan kaki atau daftar pustaka.</span></li>
</ul></ul><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Format Penulisan Esai</b></span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Esai harus diketik dengan huruf Times New Roman; ukuran huruf 12 dengan spasi 1,5; kertas ukuran A4; dan ketentuan margin samping kanan, atas, dan bawah 3 cm dan margin samping kiri 4 cm.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Esai terdiri dari 5-7 halaman (tidak termasuk data berupa grafik dan tabel)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Esai menyertakan sebuah Abstraksi maksimal satu halaman, yang berisi gambaran singkat mengenai isi esai. Abstraksi dapat ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tata cara penulisan esai dan pencantuman referensi (daftar pustaka dan catatan kaki) mengikuti kaidah EYD bahasa Indonesia yang baik dan benar dan sesuai dengan ketentuan penulisan akademik ilmiah</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Esai dikirimkan dalam bentuk Microsoft Word (.doc atau .docx atau .rtf) maupun dalam bentuk .pdf melalui email Indonesia Economic Outlook 2012, kompetisi.ieo2012@gmail.com sebagai attachment dan akan mendapat konfirmasi dari panitia jika esai telah diterima oleh panitia.</span></li>
</ol><ul><ul><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Subject : Kompetisi Esai IEO 2012_Nama Peserta_Asal Perguruan Tinggi</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Isi email (dalam Body Email) : Nama peserta, nomor handphone, alamat lengkap rumah, asal perguruan tinggi beserta jurusan. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lalu disertakan Attachment dari Esai tersebut.</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Esai akan diterima oleh panitia terakhir pada Rabu, 5 Oktober 2011, Pukul 23.59 WIB.</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Pengumuman untuk peserta kompetisi esai yang berhasil lolos ke tahap selanjutnya yaitu Tahap Presentasi Final Kompetisi Esai IEO 2012 akan diberitahukan oleh panitia dengan menghubungi para peserta baik melalui telepon maupun email pada Senin, 7 November 2011.</span></li>
</ul></ul><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>PRESENTASI FINAL KOMPETISI ESAI IEO 2012</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kesepuluh peserta yang lolos kompetisi esai diwajibkan mempersiapkan presentasi mengenai esainya dalam bentuk Power Point yang akan disampaikan dihadapan juri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Kriteria penilaian pada babak presentasi:</b></span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bobot dari Isi essay yang disajikan (logis dan dapat diterima)</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cara penyampaian</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kemampuan menjawab pertanyaan juri</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kemampuan mempertahankan argumen</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sistematika penyajian bahan</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Presentasi Final Kompetisi Esai IEO 2012 akan dilaksanakan pada,</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hari/tanggal : Selasa, 22 November 2011</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Waktu : Pukul 08.00-13.00</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tempat : PGN FEUI Depok</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>ALUR LOMBA FINAL KOMPETISI ESAI IEO 2012</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Seleksi 10 Esai Terbaik</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Peserta mengumpulkan esai kepada panitia dalam jangka waktu yang ditentukan, setelah itu juri akan menilai dan memilih 10 besar esai terbaik untuk dipresentasikan pada babak final.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pengumuman Hasil Seleksi 10 Karya Tulis Terbaik</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengumuman yang lolos akan diberitahukan melalui email atau via telepon, dalam lomba ini 10 esai terbaik diundang ke FEUI untuk mempresentasikan tulisannya. Akan didapat juara 1, 2, dan 3. Sepuluh tim terbaik yang berhak tampil di babak final harus menyiapkan slide Ms.Powerpoint yang telah siap untuk dipresentasikan pada saat final.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Ketentuan Slide Presentasi :</b></span><br />
<ol><li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Presentasi memuat garis besar esai</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Slide disertai dengan nama peserta</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Slide TIDAK menyertakan asal universitas peserta</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Diketik dengan huruf yang jelas dan mudah dibaca</span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Slide dapat berisikan tulisan dan gambar, dapat juga dilampirkan foto, bagan atau grafik</span></li>
</ol><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pelaksanaan Presentasi Final</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Peserta mempresentasikan esainya di hadapan juri dan peserta lainnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Setelah itu, juri akan memberikan penilaian dan memilih juara-juara kompetisi esai.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><u>Tata cara presentasi:</u></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Peserta dari masing-masing universitas akan diberikan waktu untuk presentasi selama 15 menit dan tanya jawab dilakukan oleh juri selama 10 menit.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Bobot Penilaian</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Esai Rekomendasi Kebijakan : 60 % dan Presentasi : 40 %</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penilaian Esai dan Presentasi akan diakumulasikan sehingga akan diperoleh Juara 1, 2, dan 3. Bobot penilaian adalah Esai (60%) dan Presentasi (40%).</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Technical Meeting Untuk Diskusi Pembuatan Rekomendasi Kebijakan dan Final Kompetisi Esai</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Peserta yang karyanya terpilih dalam 10 besar esai terbaik wajib hadir pada hari Minggu tanggal 20 November 2011 untuk menghadiri technical meeting. Pada saat technical meeting, peserta akan diberikan briefing dan guideline mengenai diskusi pembuatan rekomendasi kebijakan dan final presentasi kompetisi esai.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>HADIAH KOMPETISI ESAI IEO 2012</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Juara I : Rp 2.000.000,00</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Juara II : Rp 1.500.000,00</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Juara III : Rp 1.000.000,00</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Contact Person Kompetisi dan Diskusi IEO 2012:</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Apabila ada hal-hal belum dimengerti harap hubungi kami di nomor berikut : 085691919304 (Nanda).</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Source: <a href="http://http//ieo-feui.com/">Website IEO'12</a></span>Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-5356915976550250772011-07-31T20:23:00.001-07:002011-09-05T21:03:29.053-07:00Senior Thesis Story: 'Defying Gravity'<p>Satu bulan lagi, saya resmi menyandang predikat mahasiswa tingkat akhir di kampus FEUI tercinta. Tak disangka, ternyata berada di posisi ini tidaklah mudah. Segenap tenaga dan pikiran yang tersisa harus dikerahkan mempersiapkan tugas akhir sambil tetap menjalani kuliah untuk memenuhi kredit (SKS) yang dipersyaratkan. Untuk bisa lulus di program studi S1 di FEUI, mahasiswa harus memenuhi 144 SKS, termasuk tugas akhir (bisa memilih antara skripsi, magang, atau studi mandiri). Sejauh ini, saya sudah mengumpulkan 126 SKS, itu berarti saya bisa lulus semester depan dengan mengambil tugas akhir berupa skripsi (setara 6 SKS) dan beberapa mata kuliah sejumlah 12 SKS. Dengan demikian, 144 SKS pun dapat saya penuhi.</p><br />
<p>Namun, tidak semudah itu. Menulis skripsi bukanlah hal yang mudah. Apalagi saya masih ragu tentang konsentrasi apa yang akan saya ambil, apakah ekonomi internasional atau moneter? Hal ini membuat saya masih ragu dalam memilih topik skripsi. Belum lagi kesibukan saya di semester depan, mulai dari perkuliahan, organisasi, hingga pekerjaan baru sebagai asisten dosen, akan menyita banyak waktu. Saya tidak yakin skripsi bisa rampung tepat pada waktunya, mengingat kemampuan manajemen waktu saya sangat payah.</p><br />
<p>Di sisi lain, saya melihat banyak teman-teman seperjuangan (satu angkatan, satu jurusan) yang sudah 'gatal' menyiapkan proposal skripsinya dan berencana lulus satu semester lagi. Tentu, hal ini turut memotivasi saya untuk melakukan hal yang sama. Toh, tak ada salahnya mempersiapkan skripsi semester depan, kalaupun belum rampung masih bisa dilanjutkan di semester berikutnya. </p><br />
<p>Lalu, saya pun mulai berusaha mencari-cari topik ekonomi yang menarik untuk dijadikan skripsi dengan bermodalkan Internet dan Mbah <em>Google</em>. Dan, ternyata susah mencari topik untuk skripsi, haruskah saya menyerah? Bagi saya, mengambil skripsi di semester ini tak ubahnya menentang gaya tarik bumi atau <em>defying gravity</em>. Oh, mungkin saya harus mendengarkan lagu<em> Defying Gravity (Glee Cast Version)</em> untuk menyemangati keberlanjutan skripsi ini.</p>Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-84005380707456125452011-07-08T10:31:00.001-07:002011-07-24T02:21:28.969-07:00Aksara Yunani dalam Aljabar Makroekonomi<p align="justify"> Di semester enam kemarin, saya baru saja mengambil mata kuliah Makroekonomi 2. Pelajaran itu minim kata-kata atau deskripsi teoritis, kebanyakan isinya rumus-rumus aljabar atau <em>cacing-cacing</em>. Ini salah satunya,</p> <p align="justify"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9rwrUqtswDSFjrPsjktHVOi2qI1oxx44jwuUukhT3zFN8Fv0GlqLGWiHkIaSG9uM031SSei4zTvC4bXQ2Dhdx7Prg_4PbBlhbgtsY4pd05Dkcwz8ZQMrhQl2jwmFZCpCSUsemAL49vrRH/s1600-h/clip_image0023.gif"><img title="clip_image002" style="border-top-width: 0px; display: block; border-left-width: 0px; float: none; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; border-right-width: 0px" height="20" alt="clip_image002" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKWHtV3jkIQJiuxRJ9Sby5K9Alo1wXnYdQ2jKQSE1_zVA2mU1aneV0bZmuMBRoDu8Ysr-qn0F28X-NopNB1ol2PAfIOqvF1W4vPTURqC_u2GwvhHNo4I7drRL9fdKQFFOELgI5kUjgwbXv/?imgmax=800" width="149" border="0" /></a></p> <p align="justify">Supaya bisa mengerti <em>cacing-cacing</em> itu, ada baiknya untuk mengetahui abjad-abjad Yunani karena aksara ini kerap kali muncul dalam aljabar dan membuat bingung untuk membacanya. Ini dia aksara Yunani (<em>Greek alphabet</em>), semoga bisa dihafal bagi mahasiswa ilmu ekonomi yang sedang bergelut dengan model-model aljabar alias<em> cacing-cacing, </em>bukan hanya di makroekonomi, tapi juga di mata kuliah lainnya, semisal: mikroekonomi dan ekonometrika.</p> <p align="center"> <table class="MsoTableLightGridAccent5" style="margin-left: 6.75pt; border-top-style: none; margin-right: 6.75pt; border-right-style: none; border-left-style: none; border-collapse: collapse; border-bottom-style: none; mso-border-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-themecolor: accent5; mso-table-overlap: never; mso-yfti-tbllook: 1184; mso-table-lspace: 9.0pt; mso-table-rspace: 9.0pt; mso-table-anchor-vertical: paragraph; mso-table-anchor-horizontal: margin; mso-table-left: left; mso-table-top: .05pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt" cellspacing="0" cellpadding="0" align="left" border="1"><tbody> <tr style="mso-yfti-irow: -1; mso-yfti-firstrow: yes"> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; border-top: #4bacc6 1pt solid; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 203.85pt; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 2.25pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-bottom-themecolor: accent5" valign="top" width="272" colspan="3"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 5; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast"><font size="3"><em>Greek Alphabet<o:p></o:p></em></font></span></b></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 0"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 68; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Α<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">α<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">alpha<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 1"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 132; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Β<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">β<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">beta<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 2"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 68; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Γ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">γ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">gamma<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 3"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 132; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Δ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">δ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">delta<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 4"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 68; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Ε<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">ε<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">epsilon<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 5"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 132; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Ζ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">ζ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">zeta<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 6"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 68; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Η<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">η<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">eta<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 7"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 132; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Θ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">θ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">theta<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 8"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 68; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Ι<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">ι<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">iota<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 9"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 132; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Κ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">κ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">kappa<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 10"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 68; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Λ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">λ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">lambda<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 11"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 132; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Μ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">μ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">mu<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 12"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 68; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Ν<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">ν<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">nu<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 13"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 132; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Ξ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">ξ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">xi<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 14"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 68; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Ο<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">ο<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">omicron<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 15"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 132; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Π<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">π<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">pi<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="height: 15.25pt; mso-yfti-irow: 16"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; height: 15.25pt; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 68; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Ρ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; height: 15.25pt; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">ρ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; height: 15.25pt; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">rho<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 17"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 132; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Σ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">σ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">sigma<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 18"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 68; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Τ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">τ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">tau<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 19"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 132; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Υ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">υ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">upsilon<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 20"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 68; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Φ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">φ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">phi<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 21"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 132; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Χ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">χ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">chi<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 22"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 68; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Ψ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">ψ<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; background: #d2eaf1; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-background-themecolor: accent5; mso-background-themetint: 63; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 64; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">psi<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> <tr style="mso-yfti-irow: 23; mso-yfti-lastrow: yes"> <td style="border-top-width: 1pt; border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; border-left: #4bacc6 1pt solid; width: 47.95pt; border-top-color: #4bacc6; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; mso-border-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5" valign="top" width="64"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 132; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-bidi-font-weight: bold">Ω<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 2cm; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" valign="top" width="76"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Times New Roman","serif"">ω<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-right: #4bacc6 1pt solid; padding-right: 5.4pt; padding-left: 5.4pt; padding-bottom: 0cm; width: 99.2pt; border-top-style: none; padding-top: 0cm; border-bottom: #4bacc6 1pt solid; border-left-style: none; mso-border-bottom-themecolor: accent5; mso-border-top-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-top-themecolor: accent5; mso-border-right-themecolor: accent5; mso-border-left-alt: solid #4bacc6 1.0pt; mso-border-left-themecolor: accent5" width="132"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; line-height: normal; text-align: center; mso-yfti-cnfc: 128; mso-element: frame; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-wrap: around; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-top: .05pt; mso-height-rule: exactly" align="center"><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-bidi-font-size: 14.0pt">omega<o:p></o:p></span></i></p> </td> </tr> </tbody></table></p> Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9001945714387723852.post-17646111318499922412011-06-06T00:16:00.001-07:002011-06-06T00:16:31.259-07:00Kostum Imitasi Mulan Jameela 'Gaga'<p>Setelah heboh dikabarkan melahirkan, Mulan Jameela kini sudah kembali mewarnai blantika musik Indonesia dengan lagu terbarunya <em>"Abracadabra".</em>Lagu ini bercerita tentang seorang wanita yang membebaskan jin dan jin tersebut memberinya mantra untuk mengabulkan  keinginan-keinginannya. Kalau ditilik lebih lanjut, lirik lagu ini bernuansa gaib/klenik (<em>occult</em>) dan sedikit musyrik (tapi postingan ini tidak membahas masalah ini lebih lanjut).</p> <p>Selain lagunya itu, ada hal baru yang Mulan tawarkan untuk para penikmatnya, yaitu kostum panggungnya yang aneh. Rupanya artis Republik Cinta ini tak mau ketinggalan tren artis pop wanita berbusana aneh ala negeri Paman Sam yang dimotori Lady Gaga. Sudah barang tentu Mulan menepis tudingan bahwa dirinya cuma ikut-ikutan sang <em>Mother Monster</em>. Namun, sepertinya Mulan tak dapat berkelit lagi, bukti-bukti berikut malah semakin memperkuat bahwa kostum yang ia pakai selama ini hanyalah imitasi dari artis luar negeri. </p> <p>Bukan hanya Lady Gaga, </p> <p><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6LjrD5t76OsyvIhZB0GuamFeJTFIzjHjKcHpep_fGREAm4rRK1qklBhZsgxX-LL1F8kvQg021JPTlZB-x5T5x-AgGlb5G3YZMsODQHk0qrL9668UqPiAslYjs8efCcccqcAtUw8_M-AFE/s1600-h/image63.png"><img title="image" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="202" alt="image" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP_SHdaw7OmR8_HlxbE8Bu_QXl05GU_Lh3voXu6fulnClzDs9hXOLkvdy8jtk1giGMJ_8q5RnYze856PwoFRMZ2yxzxpZhnfP8h7yoV1D84X1LJ3yZNSeTQb1yAvyG7q4PiPllSCAK4P_5/?imgmax=800" width="244" border="0" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-X5WX8xjU82rtkOed6IQ35TwUPQMNuxEkAKtHx6pbdE_Vf0yVkqa7JCA2LQIhTuALe7AfyVIcU2T-IkqFjEakcLkVunjIWtaeWq7t8hCCcXSklowpu8v5QSqWAiC__kUD58EOJO67U5V1/s1600-h/image66.png"><img title="image" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="202" alt="image" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis_xou42aWDF61mDph9fV5ZDfTnKOhAY8BjQMVemVKeowVCt8fanTUBbvFLNH9qeLElLJ1TZbwFKiI7jCpXjeYd3AwBdHOgIaKbNpbckJ7Vew41bB9Jf_SKuEe1kmF36EEW01u45yflFfT/?imgmax=800" width="255" border="0" /></a> </p> <p>Mulan Jameela juga mengekor Katy Perry di video klip <em>E.T.</em></p> <p><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAs9r4Pi21MTFWPnpnndrThiAEYMQ-US5B3_4bi3izW_9ODdbbPEAWiaw-BQLVJoImbMsRNSwd4Dte38UseL28L7vwZh39Y6YWmkGvygk4laDez_CkvVdfbTOjGppzAMRNdWOXRP_PCobM/s1600-h/image5.png"><img title="image" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="183" alt="image" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8BLtMlA1pxZYwGc_mpq_0kQK829j941eAqGTv9UvKd-_2VZLXf7FqwxbwrjgG2l4e3GZo0PO2P6vAWC2mJGCJzCI2kTgqL8Zm4UdbVJjj2kAJ0m9V-orIVzn8ZJIvTMlXIpE0DFaP7dW3/?imgmax=800" width="244" border="0" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSCg6W990FWeogMP7ZAEauglJPpzCoonx7AYFr784CUUH13gWvC4oqwBxcZAImVIw6rC3i1Zs5s8ZiJraEpjoLF-8V4gNvDedWa7aIl45X94ADDrHivVjg5YRMYqUzRrY3XRoWAbQ0M5gs/s1600-h/image12.png"><img title="image" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="184" alt="image" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBkIyM1FH_m3gkBXVlo_3RGfUTByBQBm8TQfV6iTcoiS6OM9Ah9KnRtAgLHPfJXiyGM6uH2Sl2KCBvQYE1d8QBmVRGd-a0I4-ZTGMvHqrHnmpPUw3YiBxsKRd-N4_w2-O1nvJM6jQxiChL/?imgmax=800" width="267" border="0" /></a> </p> <p>dan Beyoncè Knowles dengan spionnya.</p> <p><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3D6PXDRs7Ay7AttBnxmfeg32kgHTA6wXrvlWCP8jjuLVbBSKqmyrZuUTb0aHZQEAw3Z6MAxq7VZxMoLZfE4bIvEG3YtXYiTqLUtCJhmDXCgw6BHtwVHKjbPI22uRUt-PR284G956hjhM9/s1600-h/image29.png"><img title="image" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="226" alt="image" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjslLmIwrBZo_ZDg3IE0MkcQJr0HZCxSyRXJcrWl9ljcBt9fgmjGRCRTxdeTq-dMDyrZx6RY5BwMp15JZi6fUxHhU-w1cWCOKaEn8hoIsGfQqZ0rnhD3tyj1rshNmwkO6lY1COJrnxycK4s/?imgmax=800" width="244" border="0" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVEhHu3kDr46Yl8J57o0MVe_no36POBQYU2Iu0BFpAKIr8IScDeDbzQ2CO_lIVX2ZIYj-3YOQeM5LnYF9HxdLGy8ta09EVVI6a_S7WrBl9zHzEWQmV9SQ4Z6-a76m3KLmqOy2EOnU4gCrh/s1600-h/image67.png"><img title="image" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="226" alt="image" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimVM82zCIFkjB_jjGRNO9eXBXij4v75jAjGrl-_agEGOM5-G2SRtldnPYpKRBsQ9xtAhnRPKHNBn9STbLfLz6bMpxndjE05mZmah55MyShDIUePssN467OSrNfRo38yTmBQdAweuN7wyii/?imgmax=800" width="253" border="0" /></a> </p> <p></p> <p></p> <p></p> <p></p> <p></p> <p></p> <p>Mirip atau tidak, plagiat atau kreatif, semua tergantung pada penilaian anda. Siapa mengekor siapa, silakan pikirkan sendiri. Sedikit prihatin <em>sih</em> melihat artis Indonesia sekelas Mulan Jameela dengan mudahnya mengimitasi penampilan artis Barat. Akan lebih baik kiranya apabila Mulan memasukkan unsur-unsur budaya Indonesia di busananya itu, jadi bukan sembarangan asal nyontek, seperti Agnes Monica di video klip <em>"Paralyzed". </em>Lagipula, banyak karya orisinil dari desainer dalam negeri yang tak kalah keren bila dibandingkan dengan kostum-kostum penyanyi luar.</p> <p><strong><font size="2">Sumber foto: </font></strong><font size="2">last.fm/kasakusuk.com/vigilantcitizen.com</font></p> Budionohttp://www.blogger.com/profile/02272369031276416141noreply@blogger.com0